Menginjili Saksi Yehowah
Saksi
Yehowah didirikan oleh Charles Taze Russell, mantan pedagang pakaian
laki-laki dari Philadelphia, pada tahun 1872 di Alleghany, Pennsylvania.
Russell dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1852 di Pittsburgh dan
wafat pada tanggal 31 Oktober 1916. Ia dibaptis sebagai seorang
Kongregasionalis dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang
keras. Studinya lebih lanjut atas Alkitab menghantarnya untuk menyangkal
adanya neraka, doktrin Trinitas, dan menyatakan pandangan-pandangan
Arian mengenai kodrat Yesus Kristus, dengan menyangkal keallahan-Nya.
Pada
tahun 1879, Russell mendirikan jurnal “The Watchtower” dan pada tahun
1884 membentuk Watchtower Bible and Tract Society. Ia menjelajah Amerika
Serikat dan Eropa dalam misi khotbah dan menggorganisir para
pengikutnya yang disebut Russellites, Millennial Dawnists, International
Bible Students dan akhirnya Jehovah's Witnesses (= Saksi Yehowah).
Sepanjang karya misionarisnya, ia menghadapi beberapa skandal termasuk
berpisah dengan isterinya setelah 18 tahun masa perkawinan, dan dakwaan
penipuan dengan menjual “gandum ajaib” dengan harga yang amat tinggi.
Sesudah
kematian Russell pada tahun 1916, Hakim Joseph Franklin Rutherford,
seorang pengacara Missouri yang membela Russell dalam beberapa kasus
hukum, menggantikannya sebagai pemimpin kelompok. Rutherford secara
resmi menjadikan kelompok tersebut sebagai badan hukum pada tahun 1931
sebagai Saksi Yehowah dengan nama hukum “The Watchtower Bible and Tract Society” (=
Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal). Rutherford mengembangkan
gagasan-gagasan Russell ke dalam suatu sistem doktrin resmi. Ia juga
mengubah struktur jemaat sekte sebagaimana di bawah pimpinan Russell
menjadi suatu teokrasi yang keras. Rutherford meletakkan dasar sekte
sebagaimana kita mengenalnya sekarang.
Menurut
Saksi Yehowah, ada satu Tuhan, dan sejak tahun 1931, mereka mendesak Ia
disebut “Yehowah”. Ini merupakan versi lain pengucapan kata Ibrani
“Yahweh”, yang muncul sekitar abad ketiga SM dan yang dibawa masuk
sebagai terjemahan kata “Yahweh” dalam Alkitab versi King James dalam
Keluaran 6:3. Saksi Yehowah mengatakan bahwa Yesus adalah Putra Allah,
tetapi berada di bawah Allah. Mereka mengutuk Trinitas sebagai pemujaan
berhala dan karenanya menyangkal keallahan Kristus. Russell bahkan
mengklaim bahwa Trinitas adalah gagasan setan. Namun demikian,
ironisnya, ketika membaptis, mereka mempergunakan rumusan, “… Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.”
Meski
demikian, Saksi Yehowah menganggap Yesus sebagai Saksi Utama dari
semuanya, tidak berada di bawah siapapun selain Yehowah Sendiri. Sebelum
keberadaan-Nya sebagai manusia, Yesus adalah suatu makhluk rohani yang
disebut Logos, atau Sabda, atau bahkan Malaikat Agung Mikhael. Yesus
wafat sebagai manusia dan dibangkitkan sebagai Roh-Putra yang abadi.
Sengsara dan wafat-Nya adalah harga yang Ia bayar demi mendapatkan
kembali bagi umat manusia hak untuk hidup abadi di dunia. Sungguh,
himpunan besar Saksi-saksi sejati berharap akan Firdaus duniawi (Ajaran
ini menggemakan bidaah yang dikutuk Gereja awali di awal Konsili Nicea
pada tahun 325).
Mereka
percaya bahwa Alkitab merupakan satu-satunya sumber kepercayaan dan
kaidah perilaku. Tetapi, dukungan Alkitab mereka tampaknya lebih kuat.
Mereka hanya diijinkan untuk mempergunakan Alkitab terjemahan mereka
sendiri dan publikasi-publikasi resmi mereka sendiri. Sayang, banyak
salah terjemahan yang disengaja dalam versi mereka demi mendukung ajaran
mereka. Sebagai contoh, dalam Perjanjian Baru, “Tuhan” diterjemahkan
sebagai “Yehowah” terkecuali di mana kata itu menunjuk langsung pada
Kristus. Dalam kisah Perjamuan Malam Terakhir, mereka menterjemahkan, “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku” menjadi “Ambillah, makanlah, ini berarti tubuh-Ku.” Guna menegaskan bahwa Yesus adalah ciptaan, mereka menambahkan kata “lainnya” pada Kolose 1:16, “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu…” menjadi “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu lainnya… segala sesuatu lainnya diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu lainnya dan segala sesuatu lainnya ada di dalam Dia.”
Saksi
Yehowah juga menyangkal keabadian jiwa, adanya neraka, dan ketujuh
sakramen. (Meski mereka mempunyai ritual pembaptisan, mereka
menganggapnya sekedar sebagai simbol lahiriah dari dedikasi mereka atas
pelayanan kepada Yehowah.) Mereka tidak merayakan pesta apapun -
termasuk Natal - terkecuali Kenangan akan Perjamuan Malam Terakhir, yang
mereka adakan setahun sekali sesudah matahari terbenam pada tanggal 14
bulan Nisan (cara lama dalam menghitung tanggal Paskah) dan dalam mana
hanya mereka yang menganggap diri sebagai termasuk dalam himpunan
144.000 dapat ikut ambil bagian dalam “lambang” - roti dan anggur.
Mereka menolak transfusi darah. Mereka juga menolak memberi hormat pada
bendera, memandangnya sebagai tindak penyembahan berhala. Mereka juga
mengutuk rokok.
Saksi
Yehowah juga disibukkan dengan Armageddon - pertempuran akhir antara
kekuatan baik dan jahat. Di sini Tuhan akan menghancurkan sistem
penciptaan yang lama dan mendirikan Kerajaan Yehowah. Suatu kelompok
yang terdiri dari 144.000 putera-putera rohani Tuhan akan naik ke surga,
memimpin bersama Kristus, dan berbagi kebahagiaan bersama yang lain.
Namun, mereka yang jahat akan mengalami kebinasaan total. Russell
mengatakan bahwa Armageddon ini tidak akan terjadi lebih dari tahun
1914. (Ia menetapkan tanggal dan waktu spesifik pada tiga kesempatan
sebelumnya, tetapi salah). Sejak tahun 1920, Rutherford memaklumkan
bahwa “berjuta-juta orang yang sekarang hidup tidak akan pernah mati”;
ia juga mengharapkan “para pangeran masa lampau” - Abraham, Ishak dan
yang lainnya - datang untuk hidup kembali sebelum tahun 1925 sebagai
pemimpin-pemimpin Dunia Baru.
Setelah
begitu banyak ramalan-ramalan yang salah, the Watch Tower Society dari
pertengahan abad 20 tidak lagi memberikan suatu tanggal yang spesifik
bilamana hal-hal ini akan terjadi; tetapi mengulang bahwa “angkatan ini
tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.” Belakangan, Nathan Knorr,
yang menggantikan Rutherford pada tahun 1942 sebagai pemimpin,
meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 1974; dunia sendiri
tidak berakhir, tetapi dunia berakhir bagi Knorr - ia meninggal pada
tahun 1974. Meski begitu, Saksi Yehowah sungguh yakin bahwa akhir dunia
akan datang segera dalam beberapa tahun mendatang.
Setiap
anggota Saksi Yehowah dianggap sebagai seorang pelayan tertahbis untuk
memberikan kesaksian akan Yehowah dengan memaklumkan Kerajaan-Nya yang
akan segera datang. Ia dapat melakukannya dengan penginjilan dari
pintu-ke-pintu, dengan pertemuan-pertemuan untuk pendalaman Alkitab di
rumah, atau dengan berdiri di pojok-pojok jalan dan menunjukkan
bacaan-bacaan Watch Tower. Mewartakan kabar baik merupakan satu-satunya
sarana keselamatan. Pada umumnya, pada tingkat pemula seorang Saksi
Yehowah disebut “pelayan.” Seorang “penyiar,” ambil bagian dalam
pertemuan-pertemuan lima jam dalam seminggu dan membaktikan 10 jam dalam
sebulan untuk memberikan kesaksian. Seorang “perintis” membaktikan 100
jam dalam sebulan kepada komunitas.
Kantor
utama Saksi Yehowah ada di Brooklyn, New York. Saksi Yehowah amat
tersentralisir. Kantor-kantor cabang di negara-negara penting mengawasi
karya dan menyalurkan pendistribusian publikasi. Pelayan-pelayan lokal
dan keliling secara teratur mengunjungi jemaat-jemaat setempat untuk
menemui para pelayan, penyiar dan perintis setempat. Statistik yang
akurat tersedia bagi segala kegiatan. Menurut data tahun 1994, sekitar
satu juta Saksi Yehowah terdaftar dalam lebih dari 22.000 kongregasi di
sekitar 80 negara.
Tips Menginjili Saksi Yehowah oleh Seorang Katolik eks Saksi Yehowah (plus tambahan dari Indonesian Papist)
Gereja
Katolik memiliki kepenuhan iman Kristen yang sejati dan sungguh
memiliki [kepenuhan iman] yang paling banyak untuk ditawarkan kepada
Saksi Yehowah. Tetapi seringkali umat Katolik menghindarkan diri dari
berbagi iman Katolik atau berdiskusi dengan Saksi Yehowah.
Kunjungan dari Saksi Yehowah memberikan anda sebuah peluang untuk melakukan sharing Injil tanpa meninggalkan rumah anda. Di bawah ini sejumlah saran untuk membantu anda mempersiapkan diri dalam sharing Injil dengan saksi Yehowah.
1. Berdoa. Berdoa secara teratur meminta Roh Kudus untuk memberikan anda rahmat untuk sharing Injil dengan rekan Saksi Yehowah anda secara efektif.
1. Berdoa. Berdoa secara teratur meminta Roh Kudus untuk memberikan anda rahmat untuk sharing Injil dengan rekan Saksi Yehowah anda secara efektif.
2. Menerima Sakramen secara teratur. Sakramen-sakramen memberikan kita kehidupan. Tanpa itu, kita tidak memiliki apapun untuk diberikan kepada orang lain yang perlu belajar mengenai Tuhan.
3. Membaca Kitab Suci. Jika anda tidak mengetahui Kitab Suci, anda tidak mengetahui kisah keluarga kita sebagai umat Allah dan anda menjadi seperti yang St. Hieronimus katakan, “tidak mengetahui Kristus.”
4. Mengetahui Iman Katolik anda.
Ini adalah hal perlu anda lakukan bukan hanya ketika mendapat kunjungan
dari Saksi Yehowah tetapi juga selama hidup anda. Bacalah literatur
resmi Gereja Katolik yaitu Katekismus Gereja Katolik. Bila KGK terlalu
berat, Gereja Katolik telah mengeluarkan Kompendium Katekismus Gereja Katolik yang isinya ringkasan Katekismus Gereja Katolik. Umat awam sangat disarankan memiliki Kompendium Katekismus Gereja Katolik ini.
5. Kenali perbedaan ajaran Katolik dengan Saksi Yehowah.
Sebenarnya ada banyak perbedaan ajaran antara Katolik dengan Saksi
Yehowah. Tetapi ada tiga point utama yang umat Katolik dapat bagikan
dengan saksi Yehowah secara efektif. Pilihlah salah satu dari
poin-poin berikut untuk dibagikan dan tetaplah berdiskusi mengenai topik
ini dengan mereka selama kunjungan mereka. Jangan mudah dibawa keluar
dari topik yang sedang dibicarakan.
I. Umat Kristen adalah anak-anak Allah dan mereka memiliki harapan mengalami keabadian bersama Kristus:
Saksi Yehowah mengajarkan bahwa hanya 144.000 orang yang dianggap
Putera dan Puteri Allah. 144000 orang ini memiliki harapan akan sampai
di surga untuk dimuliakan bersama Kristus dalam keabadian. Sisanya yang
bukan saksi Yehowah adalah bukan putera puteri Allah tetapi semata-mata
teman-teman Allah yang memiliki harapan untuk hidup selamanya di firdaus
di bumi. Hal ini sungguh bertentangan dengan Kitab Suci (Roma 8:14-17).
Saksi Yehowah sendiri tidak mengakui adanya neraka. Mereka menolak
bahwa jiwa-jiwa yang berdosa berat akan masuk neraka. Mereka mengajarkan
bahwa jiwa-jiwa yang berdosa berat ini akan hilang lenyap.
Penolakan terhadap neraka ini muncul karena mereka sengaja menerjemahkan
Kitab Suci secara keliru. Mari kita bandingkan terjemahan mereka dengan
terjemahan umum lainnya.
Mt 25:46 And these shall go into everlasting punishment: but the just, into life everlasting. (Douay Rheims Katolik)Mt 25:46 And these shall go away into everlasting punishment: but the righteous into life eternal. (King James Version)
Mt 25:46 “And these will depart into everlasting cutting-off, but the righteous ones into everlasting life.” (New World Translation milik Saksi Yehowah)
Menurut Saksi Yehowah, mereka yang tidak termasuk kalangan terpilih akan masuk ke dalam “everlasting cutting-off”. Artinya, “penghapusan kekal”. Beda sekali dengan terjemahan Douay Rheims dan KJV di atas yang menuliskan “punishment” yang artinya “hukuman”. Kata asli “ko,lasij“ dalam bahasa Yunani memang harus diterjemahkan “hukuman”.
II. Tidak seorang pun dapat memprediksikan Kedatangan Kristus yang kedua: Para
Saksi Yehowah mengajarkan bahwa Yesus kembali secara tidak terlihat
pada tahun 1914 Masehi dan pemimpin pertama mereka, Charles T. Russell
memprediksi hal ini. Mereka juga mengajarkan bahwa saat kiamat dunia
dimulai pada tahun tersebut. Ini sungguh jelas bertentangan dengan Kitab
Suci. (lihat Matius 24:23-24; Lukas 21:8)
III. Yesus adalah Allah, bukan ciptaan Bapa, bukan pula Malaikat Agung St. Mikael:
“Pertanyaan yang paling mendasar untuk setiap kelompok atau individu yang memusatkan perhatian pada Yesus ialah: siapa Yesus bagi mereka? (Bdk. Mat 16:15) Bagi orang Katolik, jelas Kristus ialah Allah sekaligus manusia. Ia ialah Pribadi Kedua dalam Allah Tritunggal Mahakudus. Akan tetapi, bagi saksi Yehowah, Yesus ialah ciptaan pula. Memang, Dia itu ciptaan yang pertama. Namun, Dia bukan Allah. Ayat yang biasa mereka kutip ialah Kol 1:15: “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.”Terjemahan LAI atas ayat tersebut sebenarnya jelas menyatakan bahwa Yesus itu melebihi segala ciptaan. Berarti Dia bersifat ilahi. Dua ayat selanjutnya meneguhkan kenyataan itu: "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Kol 1:16).Masalahnya, saksi Yehowah menerjemahkan ayat tersebut secara berbeda: “He is the image of the invisible God, the first-born of all creation.” (NWT) Mereka menafsirkannya dengan mengatakan bahwa Yesus hanyalah ciptaan pertama (first-born of all creation). Jadi, Dia bukan Allah. Untuk mendukung argumen mereka, Why 3:14 dikutip: “The words of the Amen (Kristus), the faithful and true witness, the beginning of God’s creation.” Mereka bersikukuh bahwa ayat ini berbicara mengenai Yesus sebagai ciptaan awal. Padahal ayat ini bisa ditafsirkan secara sederhana, seperti yang dilakukan oleh para ahli Kitab Suci Kristen pada umumnya, bahwa Yesuslah yang menjadi sumber, awal penciptaan. Dengan kata lain, Dialah awal dari segala sesuatu. Itu berarti Dia tidak punya awal. Dia itu abadi. Dia itu Allah.Demi mendukung argumen mereka tentang Yesus, saksi Yehowah bertindak jauh dengan mengubah terjemahan umum untuk Yoh 1:1. Terjemahan umum: “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah; dan Firman itu adalah Allah.” Dengan membaca ayat ini, tidak bisa tidak, setiap orang akan menyadari bahwa orang Kristen meng-Allah-kan Yesus. Memang demikian, bagi orang Kristen, Yesus adalah Allah. “Firman” atau “Logos” dalam Injil Yohanes ialah Yesus Kristus. Dia adalah Allah. Namun, ayat ini kehilangan artinya yang asli ketika diterjemahkan oleh saksi Yehowah: “In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was a god.” (NWT) Perhatikan frasa “was a god”. Huruf “god” dengan huruf kecil menegaskan pandangan saksi Yehowah tentang Kristus. Bagi mereka, Kristus tidak setingkat dengan Allah. Ia berada di bawah Allah. Yesus itu semacam dewa.Bagi saksi Yehowah, Kristus bukan Allah. Dia hanya ciptaan. Mereka bahkan menyamakan Yesus dengan Malaikat Mikael dengan dasar-dasar Kitab Suci yang sulit diterima (misalnya: Dan 10:13; 12:1; Jud 9; Why 12:7-8). Karena itu, kebanyakan ahli keagamaan tidak memasukkan saksi Yehowah di bawah label “Kristiani”. Mereka bukan orang Kristen dalam arti yang sesungguhnya. Orang Kristen mengakui Yesus ialah Tuhan. Yesus ialah Allah. Salah satu Pribadi ilahi dalam kesatuan kodrat Allah Tritunggal.” (Pater Georgius Paulus, Saksi Yehowah di Pintu Anda: Bagaimana Menghadapinya?)
Bagaimana proses yang sebaiknya anda lakukan ketika menerima sebuah kunjungan dari Saksi Yehowah?
Saksi
Yehowah yang mengunjungi anda akan memberikan sebuah presentasi singkat
kepada anda. Presentasi singkat ini biasanya berkaitan dengan beberapa
literatur yang mereka kehendaki supaya anda baca. Biarkan mereka untuk
menyelesaikan presentasi singkat mereka. Dengan cara ini, mereka akan
lebih cenderung untuk mendengarkan pesan anda ketika giliran anda
berbicara tanpa mereka perlu merasa khawatir bagaimana mereka akan
menyelesaikan presentasinya.
Ketika
presentasi Saksi Yehowah selesai, anda akan ditanyai apakah anda
bersedia menerima literatur mereka atau tidak. Saya tidak
merekomendasikan anda untuk menerima literatur tersebut karena anda
kemungkinan besar akan diminta untuk membuat donasi. Uang donasi dari
literatur tersebut mendanai organisasi mereka. Sebagai seorang Katolik,
kita tentu tidak mau uang kita digunakan oleh organisasi keagamaan yang
mengajarkan doktrin-doktrin yang salah dan bertentangan dengan Gereja
Katolik.
Tolaklah
dengan sopan ketika mereka meminta anda menerima literatur mereka dan
katakan kepada Saksi Yehowah yang mengunjungi anda bahwa anda memiliki
pesan-pesan untuk mereka. Di sini turning point alias titik
baliknya. Anda menjelaskan tiga point utama di atas kepada mereka.
Mulailah dari point pertama dari tiga poin tersebut dengan memberikan
perikop Roma 8:14-17 ini:
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab anda tidak menerima roh perbudakan yang membuat anda menjadi takut lagi, tetapi anda telah menerima Roh yang menjadikan anda anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Jelaskan
kepada mereka bahwa maksud Kitab Suci ini adalah semua orang yang
dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah yang akan dipermuliakan
bersama-sama dengan Kristus, bukan hanya 144.000 orang saja. Beritahu
kepada Saksi Yehowah ini bahwa anda tidak memiliki minat untuk hidup
selamanya di firdaus di bumi karena harapan anda adalah untuk bersama
Yesus selamanya.
Bila
memang terpaksa dilanjutkan, bawalah ke poin nomor 2 di mana para tokoh
utama Saksi Yehowah mengklaim mengetahui kedatangan Yesus yang kedua.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, pendiri Saksi Yehowah,
Charles T. Russell, mengatakan bahwa Kedatangan Yesus yang kedua terjadi
pada tahun 1914. Russell menulis dalam bukunya berjudul The Time is at Hand halaman 99 sebagai berikut:
In view of this strong Bible evidence concerning the Times of the Gentiles, we consider it an established truth that the final end of the Kingdoms of this world, and the full establishment of the Kingdom of God, will be accomplished by the end of A.D. 1914.
Selanjutnya pada halaman 77 dia berkata:
It will prove that some time before the end of A.D. 1914 the last member of the divinely recognized Church of Christ, the “royal priesthood,” “the body of Christ,” will be glorified with the Head.
Tanyakan kepada Saksi Yehowah tersebut, apakah kedua pernyataan pendiri mereka ini benar-benar terjadi?
Poin
nomor tiga mengenai ke-Ilahian Yesus mungkin akan menjadi poin yang
lebih sering berhubungan dengan pemahaman teologis yang kebanyakan umat
awam kurang ketahui. Tetapi anda bisa mulai menjelaskan dari pengakuan Rasul Thomas akan keilahian Yesus Kristus dengan berkata “Ya Tuhanku dan Allahku” atau penjelasan Pater Paulus di atas.
Hindari untuk menyerang pribadi Saksi Yehowah, tetapi berdiskusilah mengenai ajarannya.
Setelah berdiskusi, berdoalah untuk perpindahan mereka ke Gereja
Katolik. Bila anda tidak mampu menjawab pertanyaan lain yang mungkin
ditanyakan, jujurlah pada Saksi Yehowah tersebut dan berjanjilah pada
diri anda dan diri orang itu bahwa anda akan mencari tahu jawabannya
kelak. Biasakan pula untuk menyediakan literatur-literatur Katolik yang
berguna di rumah anda sehingga dapat digunakan untuk diskusi dengan
Saksi Yehowah.
Cerita Seorang Katolik eks-Saksi Yehowah
Dampak
yang dapat dihasilkan oleh seorang Katolik yang siap memberikan pesan
kebenaran kepada misionaris Saksi Yehowah sangatlah besar.
Sekali
peristiwa ketika saya sedang mengunjungi rumah seorang Kristen, saya
memberikan presentasi Saksi Yehowah saya mengenai harapan untuk hidup
selamanya di firdaus di bumi. Orang ini memberitahu saya dengan sangat
tenang dan penuh kasih bahwa harapannya bukanlah untuk hidup selamanya
di firdaus di bumi tetapi untuk hidup selamanya di surga dengan Yesus.
Dia kemudian berkata, “Dan saya tidak dapat memikirkan tempat lain yang
lebih baik untuk saya harapkan, termasuk firdaus di bumi.”
Meskipun
saya seorang Saksi Yehowah, saya tahu bahwa berada bersama Yesus
Kristus untuk selamanya adalah lebih baik daripada kehidupan abadi di
firdaus di bumi. Saya speechless, tidak dapat berkata apa-apa
setelah mendengar komentar sederhana ini dan kemudian pergi meninggalkan
orang itu. Rekan Saksi Yehowah yang menemaniku hari itu berkata
kepadaku, “Saya pikir orang itu memiliki Roh Kudus atau sesuatu hal.”
Sumber: http://www.indonesianpapist.com/2012/01/menginjil-saksi-yehowah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar