Bunda Penolong Abadi
(Our Lady of Perpetual Help)
Roma, Latius, Italia - 1495
(Our Lady of Perpetual Help)
Roma, Latius, Italia - 1495
Dokumentasi
sejarah dari ikon yang mukjijat ini dimulai pada tahun 1495 di suatu
gereja di pulau Kreta. Pada waktu itu ikon ini sudah mendapat penghormatan
yang tinggi dan sudah lama umurnya. Beberapa penulis sejarah menyatakan
bahwa asal-usul ikon ini dari abad ke-13 atau ke-14. Ikon ini mendapat
devosi yang tinggi dari umat karena sejumlah berkat yang didapat melaluinya
oleh mereka yang berdoa di hadapannya.
Umumnya penulis setuju bahwa lukisan
ini menjadi milik seorang pedagang kaya di akhir abad ke-15. Penulis
lain mengatakan bahwa sang pedagang mencuri lukisan tersebut. Sementara
yang lain menyatakan bahwa lukisan itu didapat secara jujur. Pendapat
lain mengatakan bahwa pedagang tersebut melarikan diri dari Kreta bersama-sama
banyak orang lain ketika datang serbuan pasukan Turki. Akan tetapi apapun
alasannya, diketahui bahwa sang pedagang membawa lukisan itu ke Roma,
dan bahwa kemudian hari dia jatuh sakit keras. Sebelum dia wafat, dia
meminta supaya lukisan itu ditempatkan di suatu gereja secepat mungkin.
Bertentangan dengan kehendaknya, lukisan itu kembali jatuh ke tangan
pribadi sampai dengan tahun 1499, ketika lukisan itu dikawal dalam suatu
prosesi yang agung menuju gereja Santo Matius di Bukit Esquiline. Suatu
lempengan batu yang ditaruh di samping lukisan tersebut selama bertahun-tahun
menyebutkan tentang prosesi ini dan mencatat bahwa: "Dengan cara
demikian, gambar dari Perawan Maria yang mulia ditahtakan di gereja
Santo Matius - Rasul, pada tanggal 27 Maret, 1499, pada tahun ketujuh
dari masa pontifikat Bapa Suci dan Vikarius Kristus, Sri Paus Alexander
VI."
Bunda Maria agaknya berkeinginan untuk
menyatakan berkatnya melalui gambarnya ini lewat suatu mukjijat yang
terjadi selama prosesi ini. Seorang pria yang telah lama lumpuh disembuhkan
secara spontan ketika gambar ini lewat dalam suatu prosesi di dekat
rumah dimana dia berbaring.
Selama 300 tahun berikutnya, lukisan
ini dipasang di gereja St.Matius dimana sejumlah besar mukjijat-mukjijat
terjadi pada umat yang berdoa di kapelnya. Ketika para klerus dari tarekat
Agustinian menjadi pemelihara, lukisan tersebut dikenal dengan berbagai
nama: Bunda dari Santo Matius, Bunda Penolong Tak-pernah Gagal, Bunda
Yang Selalu Menolong, dan akhirnya Bunda Penolong Abadi.
Pada tahun 1798 Marshal Berthier atas
perintah Napoleon Bonaparte, menginvasi kota Roma dan memaksa Sri Paus
Pius V pergi ke pengasingan di Perancis. Seorang penulis sejarah melaporkan
bahwa pengganti Berthier, Masenna, menghancurkan hampir 30 gereja-gereja,
termasuk gereja Santo Matius. Untungnya, para imam sempat membawa ikon
Maria yang mukjijat ini. Selama bertahun-tahun lukisan ini disembunyikan
di gereja Santo Eusebius. Kemudian ditempatkan di gereja Santa Maria
dari Posterula, dimana lukisan ini digantungkan di kapel di sisi gereja
dan nyaris terlupakan selama 40 tahun berikutnya. Lukisan ini setidaknya
memiliki seorang pengagum yang setia, yaitu seorang bruder-awam tua
renta, Augustine Orsini, yang berdevosi khusus pada lukisan ini dan
seringkali menceritakan sejarah latar belakangnya kepada orang-orang
yang mau mendengarkan. Salah satu diantara pendengar yang penuh perhatian
adalah seorang putera altar, Michael Marchi.
Ketika Sri Paus Pius IX di tahun 1853
meminta kaum Redemptoris membangun sebuah rumah di Roma, mereka memilih
lahan tanah di Via Merula yang letaknya diantara Basilika Lateran dan
Santa Maria Mayor. Ketika gereja sedang dibangun, salah satu imam, Fr.Edward
Schwindenhammer, menyebutkan bahwa dia telah menemukan referensi yang
mengemukakan bahwa gereja yang sedang mereka bangun letaknya dekat dengan
gereja yang dulu memuat gambar mukjijat Bunda Maria. Salah satu imam
yang lain menjawab bahwa dia tahu sejarah tentang lukisan gambar tersebut
dan lokasi tepatnya sekarang dimana ikon tersebut bisa ditemukan. Sang
imam tidak lain adalah mantan putera altar, Michael Marchi. Setelah
mengetahui letak gambar tersebut, Vikarius Jendral tarekat Redemptoris,
Fr. Nicholas Mauron, beraudiensi secara pribadi dengan Sri Paus. Sri
paus mendengarkan rencananya untuk mengembalikan gambar tersebut ke
situs dimana gambar tersebut telah ditahtakan selama nyaris 300 tahun.
Sri Paus lantas teringat ketika dia masih kecil dia pernah berdoa di
depan ikon mukjijat tersebut di gereja Santo Matius.
Sesuai dengan kehendak Sri Paus, gambar
tersebut lantas diberikan oleh kaum Agustinian kepada gereja dibawah
asuhan tarekat Redemptoris, yaitu Santo Alphonsus. Kembalinya gambar
Bunda Maria yang penuh kemenangan ke situs yang dipilih oleh Bunda Maria,
terjadi pada tanggal 26 April 1866. Selama pemindahan ini terjadi dua
penyembuhan yang menyolok: yang pertama adalah penyembuhan seorang anak
laki-laki yang terkena infeksi Meningitis (radang infeksi selaput otak);
sedang yang kedua adalah mukjijat penyembuhan seorang gadis lumpuh yang
kembali dapat menggunakan kakinya.
Belum pernah sebelumnya suatu lukisan
Bunda Maria mendapat perhatian begitu besar dari Sri Paus seperti lukisan
ini mendapat perhatian dari Paus Pius IX. Beliau tidak hanya pernah
berdoa di hadapan lukisan tersebut sewaktu dia masih kecil, akan tetapi
dia jugalah yang menyetujui pemindahannya. Persetujuannya diakui pada
tanggal 23 Juni 1867 ketika ikon tersebut ditahtakan oleh Vatikan. Perayaan
dipimpin oleh Patriark Latin Konstantinopel yang menunjukan popularitas
ikon tersebut di kalangan umat Kristen Ritus Timur.
Sri Paus Pius IX juga menetapkan tanggal
perayaan lukisan Bunda Maria tersebut yaitu pada hari Minggu sebelum
pesta kelahiran St.Yohanes Pembaptis, dan lewat suatu dekrit yang dikeluarkan
bulan Mei 1876, dia menyetujui suatu kedudukan dan Misa bagi Kongregasi
Penebus Yang Mahakudus (tarekat Redemptoris). Ketika konfraterniti dibentuk
di seluruh penjuru Eropa, Sri Paus menggabungkan mereka di tahun 1876
ke dalam suatu Konfraternitas Agung Bunda Maria Penolong Abadi dan Santo
Alfonsus. Nama Sri Paus sendiri tercatat sebagai yang pertama di Konfraternitas
Agung tersebut, dan dia termasuk yang pertama yang mengunjungi lukisan
tersebut di rumah barunya.
Devosi pada ikon mukjijat ini menyebar
luas dengan cepat sampai ke daratan Amerika Serikat. Pada tahun 1870,
ketika kaum Redemptoris diminta untuk membangun suatu gereja misi di
Roxbury, tidak jauh dari kota Boston, mereka mendedikasikan gereja kecil
tersebut kepada Bunda Penolong Abadi. Mereka menerima salinan pertama
dari lukisan tersebut yang telah disentuhkan kepada lukisan yang asli.
Sejak itu lebih dari 2300 salinan dibuat dan disentuhkan kepada lukisan
aslinya dan dikirim ke rumah-rumah lain milik tarekat tersebut.
Suatu penelitian terhadap lukisan
tersebut perlu dilakukan untuk memahami nilai artistik dan historis
yang dikandungnya. Meskipun asal-usulnya tidak dapat dipastikan, diperkirakan
lukisan tersebut dilukis pada abad ke 13 atau 14. Lukisan tersebut dilukis
dengan gaya 2 dimensi sesuai dengan karakteristik umum ikon-ikon dan
memiliki kualitas yang sudah kuno. Semua huruf-huruf yang tertera adalah
alfabet Yunani. Inisial yang terletak di samping mahkota Bunda Maria
menyatakan beliau sebagai "Bunda Allah". Inisial yang terletak
di samping kanak-kanak, "ICXC" adalah singkatan yang artinya
"Yesus Kristus". Huruf yang lebih kecil dekat malaikat di
sebelah kiri mengindentifikasi "St. Mikael Malaikat Agung".
Dia digambarkan sedang memegang tombak dan lembing dengan wadah cuka
dan empedu dari sengsara Kristus. Malaikat di sebelah kanan diidentifikasi
sebagai "St. Gabriel Malaikat Agung" yang sedang memegang
kayu salib dan paku.
Ketika gambar ini dilukis, lingkaran
halo biasanya tidak umum disertakan. Karena alasan ini, sang artis membulatkan
kepala dan kerudung Bunda Maria untuk menunjukan kekudusan beliau. Halo
dan mahkota emas ditambahkan lama sesudahnya. Madonna di lukisan ini
tidak sesuai proporsi gambar dengan Kanak-kanak Yesus karena sang artis
ingin menonjolkan Bunda Maria disini.
Ada banyak daya tarik lukisan ini,
mulai dari kenaifan sang artis, yang ingin memastikan supaya identitas
setiap karakter di lukisan tersebut diketahui, sampai ke sendal yang
menggantung dari kaki Sang Putera. Ekspresi Kanak-kanak Yesus yang ngeri,
menoleh ke samping ke peralatan penyiksaan yang dipegang oleh para malaikat,
sambil menggenggam erat tangan ibunda-Nya. Selain itu, ekspresi wajah
Madonna menunjukkan kesedihan bagi para pemirsa. Dengan kepalanya yang
dengan lembut menyentuh kepala Puteranya, dan dikelilingi oleh perangkat
penyiksaan Puteranya di masa depan, dia tampak memandang menghiba, seolah
berusaha memohon rasa kasihan dari mereka yang memandangnya.
Tidak terhitung banyaknya mukjijat
yang didapat lewat ikon ini sejak pertama kali didokumentasi sejarah
di tahun 1495 sampai tahun-tahun belakangan ini. Semua ini tampak memberikan
kesaksian yang menggunung dan bukti bahwa ikon ini beroleh berkat khusus
dari Bunda Allah.
Lukisan yang mukjijat ini masih ditahtakan
di atas altar gereja Santo Alfonsus di Roma. Puing-puing reruntuhan
gereja Santo Matius dimana lukisan tersebut pernah ditahtakan selama
hampir 300 tahun, bisa ditemukan di pekarangan biara tarekat Redemptoris.
Santa Maria Penolong Abadi, doakanlah
kami..........
Sumber : http://www.gerejakatolik.net/devosi/penolong.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar