GAMBAR YESUS
Ketika saya sedang berziarah ke-Tanah
Suci pada pertengahan bulan Oktober 1992, saya banyak memotret dengan kamera
instamatik 110.
Ketika
saya pulang dan sesudah foto-foto itu dicuci dan dicetak, saya melihat foto
Yesus ini diantara foto-foto lain. Mula-mula saya mengira bahwa pelayan toko
keliru memberikan foto-foto orang lain kepada saya. Saya berkata kepada suami
saya bahwa saya tidak merasa memotret gambar seperti itu. Saya juga tidak ingat
bahwa saya pernah melihat gambar seperti itu. Kami berdua meneliti klisenya dan
ternyata gambar itu memang ada dalam klise foto-fato saya.
Saya
bingung sekali, terutama karena saya tidak ingat dimana saya telah memotret
gambar itu. Karena itu, saya menunjukkannya kepada pastor yang memimpin
rombongan kami. Pastor itu berkata bahwa beliau sudah pergi ke Tanah Suci
berkali-kali; tetapi tidak pernah melihat gambar itu di sana.
Kemudian
gambar itu saya tunjukkan kepada seorang pastor di daerah kami yang belajar dan
menjelajahi Tanah Suci. Ia juga berkata bahwa ia tidak pernah melihat gambar
seperti itu.
Kemudian
agen tour yang mengadakan perjalanan itu membawa gambar tersebut ke-New York.
Mereka menunjukkannya kepada orang-orang yang mempelajari lukisan dan lukisan
dinding. Mereka juga menyatakan bahwa gambar itu tidak ada di Tanah Suci.
Setelah
melihat foto itu, saya kembali mengunjungi Tanah Suci sebanyak tiga kali.
Setiap tahun saya mencari dan bertanya kepada siapa saja tentang gambar itu,
dimana saya dapat mendapatkannya, tetapi tidak ada orang yang tahu.
Kisah
foto itu mulai tersiar ketika beberapa teman saya tahu bahwa saya mencari,
tetapi tidak mendapatkan jawabannya.
Suami
saya dan saya sendiri merasakan keindahan foto itu dan kami ingin supaya orang
lain ikut menikmati keindahannya, karena kami adalah Fransiskan Awam dalam
pelayanan kami. Kami mulai mencetaknya. membagikannya dan banyak hal terjadi,
meskipun kami tidak menceritakan latar belakang kisah foto tersebut.
Saya
enggan menceritakan kisahnya karena saya ingin agar foto itu diselidiki dengan
lebih teliti. Bagi saya sendiri, hal ini membuat saya resah, terutama karena
saya tidak ingat bahwa saya pernah memotret gambar seperti itu. Saya
benar-benar tidak ingat, tetapi bagaimana mungkin orang dapat lupa kalau ia
pernah memotret suatu gambar yang begitu indah.
Foto
ini sekarang sudah beredar di seluruh dunia dan Amerika Serikat. Saya berharap
agar orang tidak ingin tahu atau tertarik pada asal usul foto itu, tetapi hanya
melihat keindahan dan keagungan Kristus. Ia adalah pancaran kasih, seperti yang terlihat dalam
foto ini.
Keinginan kami ialah membawa Kristus
kepada setiap orang melalui foto ini. Dan seperti yang anda lihat sendiri,
kisah di balik foto ini tidak begitu penting.
Saya
tidak menyebut kisahnya sebagai suatu mukjizat, seperti yang dikatakan oleh
beberapa orang yang saya tahu ialah bahwa foto ini telah membawa damai
sejahtera kepada banyak orang meskipun mereka tidak tahu apa-apa tentang foto
ini. Dan saya bersyukur kepada Allah karenanya.
Siapa yang memotret atau bagaimana
terjadinya tidaklah penting. Yang penting ialah wajah Kristus.
Syalom
dalam Kristus.
Jackie Haas
========================================================
Saya menjadi pastor Agustin sejak bulan April 1946 dan sekarang saya sudah berumur 68 tahun. Pada bulan Oktober 1987 saya menerima sebuah foto Tuhan kita Yesus Kristus sebagai hadiah. Ketika saya mengenali-Nya, saya segera menyembah Dia dalam adorasi.
Pada
Minggu kedua bulan Februari 1489, seorang pemotret mengenali wajah Tuhan dalam
foto itu dan mulai memotretnya. Lalu saya memberitahukan kepadanya bahwa ia
boleh membawa foto ia, ke studionya karena di sana ia dapat bekerja dengan enak
dan tenang. Nama pemotret im Luis Miyar dan studionya terletak di Rua, 2nd St.
Orido, Asturia, Spanyol. Ketika ia sudah selesai mengerjakannya, kami mulai
mengadakan sebuah kelompok doa di rumahnya. Kelompok doa ini serupa dengan
kelompok doa Padre Pio dari Pietrelcina. Luis telah membuat beberapa foto Tuhan
dan meletakkannya di atas meja di ruangan yang sama, yaitu tempat kelompok doa
itu diadakan. Kami semua menyenangi dekorasinya. Kami mulai berdoa Rosario
ketika kami tahu bahwa Tuhan berbicara melatui Jose Ramon. Tuhan mengirim pesan
kepada tiga orang dalam ruangan itu, yaitu : Juana Mari (isteri Luis), Covi
yang berumur 7 tahun (anak perempuan Luis) dan Luis sendiri. Saya merekam semua
yang dikatakan Tuhan. Melalui Jose Ramon saya bertanya kepada Tuhan, Tuhan,
dapatkah Tuhan menjelaskan beberapa hal tentang foto yang dibesarkan oleh Luis
dari foto yang saya terima sebagai hadiah ?” Tuhan menjawab. “Anak-anakKu, foto
itu adalah gambar wajahKu yang sesungguhnya. Hormatilah setiap hari. Aku akan
memberikan rahmat khusus kepadamu sama seperti Aku memberikan rahmat kepada
orang yang menciptakan gambar aslinya. Ketika foto ini diambil Aku hadir."
Kelompok dua ini diadakan di San Sebastian Garabandal, Spanyol.
Lebih
banyak lagi foto Tuhan kita dibuat dan dibagikan kepada pastor monsinyur dan
kelompok doa. Mereka semua kagumi dan jatuh cinta kcepada foto Tuhan.
Pada
tanggal 19 Desember 1989 pada waktu salah satu penampakan Perawan Maria di
gereja Guijon. Asturia. Spanyol, Bunda Maria ditanya tentang berbagai hal umum
dan khusus seperti biasanya pada hari Selasa. Pertanyaan-pertanyaan ini
ditanyakan melalui Maria del Rosario Frechoso yang tinggal di-Duque de Rivas
8th St. 3rd Asjuga dari Guijon. Asturias. Spanyol. Bunda Maria berkata melalui
Maria del Rosario. “Anak-anakku yang terkasih, aku berhadap bahwa engkau
mempunyai uang yang cukup untuk mencetak foto puteraku dalam jumlah yang
banyak, kerena banyak anak-anakku yang ingin memiliknya, tetapi belum dapat.”
kemudian saya meminta Bunda Maria untuk mendiktekan kata-kata yang dapat
dicetak di atas foto puteranya. Bunda Maria menjawab melalui Maria del Rosario.
“Di atas, foto yang kecil tulislah: :Hadiah dari Tuhan supaya semua orang
mengenal wajahNya dan kasih yang besar
yang dinyatakan melalui gambarNya.” Di atas foto yang lebih besar,
tulislah: "Yesus Juru Selamat kita."
Beberapa
kali Tuhan membuat pernyataan tentang foto-foto itu dan tentang mukjizat yang
dibuatNya, tentang bagaimana kita akan menyaksikan Dia keluar dari gambar itu
sendiri dan dari Ekaristi Kudus ketika la kembali dengan penuh kemenangan. la
berkata bahwa la hidup dalam setiap foto itu. Ia berkata agar kita banyak
berdoa di depan fotoNya. MataNya akan selalu melihat segala yang baik dan yang
buruk yang kita lakukan. Ia berkata bahwa kita tidak boleh meletakkan fotoNya
dalam pigura kaca atau melaminatingnya karena itu akan merusakkan fotoNya,
meskipun kehadiranNya dalam foto itu akan mencegah rusaknya foto tersebut. Ia
juga berkata agar kita tidak membagikan fotoNya seperti membagikan permen,
tetapi memberikannya kepada orang yang sungguh-sungguh menginginkannya dan
menerimanya dengan penuh hormat dan iman. Kami menyadari bahwa ada banyak
mukjizat yang dapat dilakutan Yesus dalam foto ini dan kami menyembah Dia; kami
menaruh kepercayaan, iman dan kasih kami kepadaNya. Ia meminta kepada kami
untuk menerbitkan sebuah buku kecil dengan sebuah litani yang menghormati
gambarNya dan sekarang ini buku kecil itu sedang dalam tahap penyelesaian.
la
juga meminta agar saya berdoa setiap malam antara pukul 12 dan 12.15 dan agar
saya memberkati air, seperti yang digunakan di gereja-gereja. Ia menganjurkan
agar kita tidak hanya menggunakannya sebagai air suci saja, tetapi juga sebagai
air minum dan untuk memberkati makanan kita sehari-hari kalau makanan tinggal
sedikit dan menggunakan air suci ini untuk memberkati Rosario,
perangko, medali, patung, rumah dan
setiap orang yang akan diberkatiNya. BerkatNya dan berkat saya akan ada pada
setiap rumah tangga, tidak perduli betapapun buruknya situasi yang dihadapi.
Karena itu, Ia menganjurkan agar kita berdoa setiap malam pada jam yang Sama.
Tentang
asal usul foto itu, saya sendiri tidak mendapat penjelasan yang lebih baik dan
karena ada beberapa hal yang saya dengar, saya dapat menjelaskannya seperti
ini: Sepasang suami isteri orang Amerika pergi ke Tanah Suci untuk berziarah
beberapa tahun yang lalu. Pada waktu berada di sana, mereka banyak memotret.
Setelah klise-klise itu dicuci dan dicetak, mereka melihat foto Tuhan Yesus
Kristus. Karena mereka tahu persis bahwa mereka tidak memotret orang, gambar
atau patung seperti yang ada dalam foto itu, mereka mengira bahwa foto-foto
mereka tertukar dengan foto-foto orang lain. Lalu mereka mengembalikanya ke
tempat cuci cetak foto. Setelah diperiksa, ternyata klisenya terletak di antara
dua klise yang memang dipotret oleh mereka.
Suatu
kali saya bertanya kepada Tuhan tentang penjelasan seperti itu dan Tuhan
berkata penjelasan itu memuaskan. Namun, masih ada pertentangan seperti yang
dijelaskan dalam surat kepada Bapak dan Ibu Fransisco Canaiejo. Akhirnya saya
mengambil kesimpulan bahwa yang penting bagi yang Mahatinggi adalah kebenaran.
Kebenaran itu ialah karunia yang hebat yang membuat kita menjadi manusia. Caranva tidak penting dan
tidak berarti serta tidak, selalu sama dalam hal-hal yang membahagiakan dan
sulit dipercaya seperti itu.
Yang
Mahatinggi akan memberkati kita dengan cara yang sama seperti la memberkati
sepasang suami isteri yang telah menghasilkan foto Tuhan yang indah itu. Saya
sangat bersyukur karena telah diberi kesempatan oleh Tuhan dan Bunda Maria
untuk menghormati Tuhan dalam gambarNya. Suatu kali Bunda Maria meminta agar
foto itu dikirimkan kepada “Salah satu PuteraNya di Woytila”. Sri Paus kemudian
mengucapkan terima kasih dan berbahagia
sekali karena telah mendapat kehormatan untuk menerima karunia yang indah
seperti itu.
Saya
juga pernah mengeluh kepada Tuhan karena sedikit sekali orang yang telah
menerima foto itu dan memandangnya penting. Karena itu, Tuhan meminta agar dua
tumpuk foto dikirimkan kepada suster-suster Karmel di San Jose dan satu tumpuk
yang lain kepada suster-suster Inkamasi di Avila. Tuhan berkata agar jumlah
foto yang dikirimkan tidak dihitung terlebih dulu, namun jumlahnya akan pas
penis dengan jumlah suster-suster di kedua biara itu. Ternyata apa yang
dikatakan Tuhan itu benar. Ini diketahui dari surat pernyataan terima kasih
yang dikirimkan oleh suster-suster dari kedua biara itu. Mereka heran bahwa
jumlah foto yang dikirimkan persis sama dengan jumlah suster yang ada di sana.
Biara di Avila meminta 13 foto lagi karena akan ada 13 suster baru
yang akan masuk biara itu. Tuhan menyuruh saya memberitahu suster-suster
di-Orito di-Monortr del Cld, Alicante, Spanyol bahwa mereka harus berdoa dan
menghormati Dia dalam Sakramen Mahakudus yang ditakhtakan di Altar pada siang
hari. Sekarang ini hanya tempat itulah yang diakui Gereja sebagai tempat
hadirat Tuhan. Namun, karena
hadiratNya ada dalam fotoNya, pada saat-saat
mereka tidak dapat meninggalkan ruangan mereka, mereka dapat berdoa kepadaNya melalui fotoNya.
“Aku hidup di sana, hadiratKu ada di
sana”
Keindahan
hadirat Tuhan dalam foto ini tidak dapat saya lukiskan dengan kata-kata. Saya
berharap bahwa surat ini akan dapat dibaca juga oleh sepasang suami isteri
tersebut.
Salam hangat dan berkat,
Pastor Jose Aleson
========================================================
Pesan kepada Denise Morgan dari
Woodland, California
Sabtu, 24 Oktober 1992, saya baru
menerima foto Yesus melalui pos.
Yesus berkata
Terima kasih, anakKu. DamaiKu
menyertai engkau. FotoKu yang baru kau terima bukanlah sesuatu yang baru. Aku
berharap agar foto ini disebarkan ke seluruh dunia. Bawalah foto ini ketika
engkau harus berkhotbah. Besarkanlah dan letakkanlah di tempat yang dapat
dilihat orang. Cetaklah foto-foto kecil dan bagikanlah: Aku akan memberikan
uangnya pada waktu engkau harus membayarnya. Mintalah sumbangan untuk membuat
lebih ! banyak lagi. Engkau akan selalu mempunyai foto yang cukup untuk
dibagikan kepada orang yang
menginginkannya.
UmatKu akan mengalami hadiratKu dalam
foto ini. Hormatilah, sediakanlah waktu untuk berdoa di hadapan fotoKu. Hadirat
EkaratiKu ada, nyata dan hidup dalam foto ini. Hormatilah foto ini di rumahmu
seperti engkau menghormati Sakramen Mahakudus. Akulah Tuhanmu, yang sangat
mengasihi engkau dan merindukan balasan kasihmu.
Aku akan memberikan berkat yang besar
kepada semua orang yang menghonnati fotoKu. Setiap tempat yang menyimpan dan
menghormatiNya akan memperoleh rahmatKu yang berlimpah dan perlindunganKu
sebagai Putera Allah pada masa pemurnian. Aku besertamu. Sungguh.
AnakKu, perbanyaklah surat yang kau
terima dan pesan yang baru saja Kusampaikan kepadamu dan bagikanlah fotoKu dan
sebarkanlah kepada segala bangsa. Aku rindu berada di antara umatKu. Aku
mengasihi engkau semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar