Kamera 1

Selasa, 24 Juli 2012

Jalan-Jalan Bersama Malaikat



Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata, ” Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Tuhan diterima”.
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, “Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya”. Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangatkecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak melakukan apapun. “Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. “Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?”, tanyaku. “Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ” Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih”. “Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?”, tanyaku. “Sederhana sekali”, jawab Malaikat. “Cukup berkata, “Terima kasih, Tuhan”.
“Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri”, tanyaku. Malaikat-ku menjawab, “Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.”
“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.”
“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.”
Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan … engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.”
“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan … maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.”
“Jika engkau masih bisa mencintai … maka engkau termasuk orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun.”
“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.”
“Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali”.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa diberkatinya kita semua.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu .”
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih.
“Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug’rah-Mu berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi.”

Minggu, 22 Juli 2012

Para Pengikut St. Fransiskus Assisi di Indonesia

ORDO PERTAMA
1. OFM Pusat di Jakarta/Roma (1929)
2. OFM Papua, Pusat di Jayapura/Roma (1937)
3. OFM Kapusin, Pusat di Pematangsiantar/Roma
4. OFM Konventual, Pusat di Medan/Roma
ORDO KEDUA
1. Klaris Pacet (1934)
2. Klaris Kapusines Singkawang (1937)
3. Klaris Kapusines Gunung Sitoli (1976)
4. Klaris Sikeben-Bandarbaru (1992)
ORDO KETIGA Regular
1. K.SS Fransiskanes dari St. Elisabeth (FSES)
2. K.SS Fransiskanes Putri Hati Kudus Yesus dan Maria (FHJM)
3. K.SS St. Fransiskus St. Lusia (KSFL)
4. K.SS St. Fransiskus Sukabumi (SFS)
5. K.SS Fransiskus Dongen (SFD)
6. K.SS Fransiskus Sambas
7. K.SS Fransiskus Semarang (OSF)
8. K.SS Fransiskus Sibolga (OSF)
9. K.SS Fransiskus Charitas (F.Ch)
10. K.SS Dina Santo Yosep (DSY)
11. K.SS Pengabdi Untuk Sesama Manusia (PSM)
12. K.SS St. Fransiskus Misionaris St. Antonius (SMFA)
13. K.SS Fransiskanes St. Georgius Martir (FSGM)
14. K.SS Fransiskan Misionaris Maria (FMM)
15. Kongregasi Bruder-bruder Maria Tak Bernoda (MTB)
*(K.SS = Kongregasi Suster-suster)
ORDO KETIGA Sekular
1. Regio Papua (4 persaudaraan)
2. Regio Bajawa (4 persaudaraan)
3. Regio Manggarai (5 persaudaraan)
4. Regio Jawa bagian tengah (5 persaudaraan)
5. Regio Jawa bagian barat (7 persaudaraan)
6. Rego Medan dan Pematang Siantar (3 persaudaraan)
7. Regio Sibolga (4 persaudaraan)
8. Regio Nias (3 persaudaraan)
9.  Regio Kalimantan (3 persaudaraan)
10. Bakal Regio Lampung (4 persaudaraan)

Sabtu, 21 Juli 2012

Ballade of Malik al Kamil - Damietta/Egypt - toward peace now


mari kita simak
ziarah suci sang Bapa kita St Fransiskus Assisi yang berbagi kharisma dan
bersilahturahmi sekaligus menimba inspirasi di kediaman sang Sultan Malik al Kamil.

Rabu, 18 Juli 2012

Ayah, Anak dan Burung

Enam Pertanyaan Untuk Kita Renungkan




Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..

Pertama…
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab…. “orang tua”, “guru”, “teman”, dan “kerabatnya” ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar…
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”.. ..
Sebab kematian adalah PASTI adanya….Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua…
“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab… “negara Cina”, “bulan”, “matahari”, dan “bintang-bintang” …
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar…
Tapi yang paling benar adalah “masa lalu”…
Siapa pun kita… bagaimana pun kita…dan betapa kayanya kita… tetap kita
TIDAK bisa kembali ke masa lalu…
Sebab itu kita harus menjaga hari ini… dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga…
“Apa yang paling besar di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab “gunung”, “bumi”, dan “matahari”.. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru …
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”…
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya…
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi …
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini… jangan sampai
nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)…

Pertanyaan keempat adalah…
“Apa yang paling berat di dunia ini…???”
Di antara muridnya ada yang menjawab… “baja”, “besi”, dan “gajah”…
“Semua jawaban hampir benar…”, kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”…

Pertanyaan yang kelima adalah… “Apa yang paling ringan di dunia ini…???”
Ada yang menjawab “kapas”, “angin”, “debu”, dan “daun-daunan” …
“Semua itu benar…”, kata Sang Guru…
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan ibadah”…

Lalu pertanyaan keenam adalah…
“Apakah yang paling tajam di dunia ini…???”
Murid-muridnya menjawab dengan serentak… “PEDANG…!! !”
“(hampir) Benar…”, kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”…
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati… dan
melukai perasaan saudaranya sendiri…

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN…
senantiasa belajar dari MASA LALU…
dan tidak memperturutkan NAFSU…???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun…
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH….
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita…???



sumber:
http://www.beritaunik.net/unik-aneh/enam-pertanyaan-untuk-kita-renungkan.html

Untuk Renungan: ”Papa, kembalikan tangan Ita…..“




Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran……Sebagai ibu kita patut juga menghalangi perbuatan suami memukul. Khususnya pada anak-anak yang masih kecil dan tak tahu apa-apa. Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya untuk badan2 kebajikan educate untuk praktekkan konsep ‘time out” jika anak2 buat salah.

Begini kisah nyatanya:
Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.

Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…
” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum panadol ,” jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.

“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
“Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.

“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.



sumber:
http://www.beritaunik.net/renungan/%E2%80%9Dpapa-kembalikan-tangan-ita-%E2%80%9C.html

Senin, 16 Juli 2012

PEDOMAN HIDUP “PERNIKAHAN” (by Ed. Cole “Suami Idaman”)


1, Tetapkanlah kalendar pribadi anda lebih dulu sebelum kalendar bisnis anda : Berikanlah prioritas pertama kepada keluarga anda. Jangan mengorbankan keluarga anda di atas mezbah bisnis atau pelayanan anda.
2. Berusahalah untuk TIDAK membatalkan rencana-rancana keluarga : membatalkan rencana keluarga dapat mengecewakan anak-anak, mengecilkan kepercayaan istri kepada anda, yang jika tidak diperbaiki dapat menimbulkan kemarahan sebagai akibat kekecewaan itu.
3. Jangan membiarkan bisnis, pelayanan atau hoby menjadi berhala, kekasih atau alasan anda : Yakinkan istri anda bahwa anda mengasih dia, dengan demikian ia tidak menganggap ada yang lain sebagai kekasih anda dan saingannya.
4. Jangan menjadikan sekretaris anda atau rekan wanita anda sebagai “istri di kantor
5. Adakan bulan madu secara berkala : Sediakanlah waktu pribadi anda bersama-sama dengan istri secara khusus. Boleh dilakukan di akhir minggu, menginap semalam di luar kota dll.
6. Berkencanlah secara teratur : Di dalam restoran anda selalu dapat mengenali pasangan yang sudah menikah karena biasanya mereka tidak berbicara satu sama lain. Dalam berkencan dengan istri wajib adanya komunikasi.
7. Jagalah agar hubungan pribadi anda dengan Allah menjadi sesuatu yang penting : Allah adalah pribadi terpenting dalam hubungan anda dengan istri. Berdoalah bagi setiap anggota keluarga anda setidaknya sekali dalam sehari.
8. Berdoalah bersama istri anda : Doa menimbulkan keintiman.
9. Hubungan mendahului pelayanan : Jika ada sesuatu yang merusak hubungan anda dengan istri, haruslah anda membereskannya lebih dahulu, karena hal ini akan mengganggu pelayanan anda.
10. Berikan kasih dan penghargaan kepada istri dan keluarga anda : Adalah penting bahwa anda tidak saja memberikan kasih kepada istri, tetapi juga membangun harga dirinya dalam pemandangannya sendiri.
11. Jangan membuat istri anda menjadi seorang pengemis, pegawai atau sekedar pelengkap : Apabila istri anda harus meminta izin anda untuk setiap sen uang yang dikeluarkannya, atau meminta uang kepada anda untuk mengurus sesuatu, anda membuat istri anda menjadi PENGEMIS. Jika anda memberikan istri anda uang hanya apabila ia melakukan sesuatu yang anda setujui atau senangi, anda membuatnya menjadi PEGAWAI.
12. Jangan jadikan istri anda sebagai kambing hitam.
13. Jadwalkan rapat keluarga
14. Anak-anak tidak bertanggung jawab atas masalah orang tua : Anak-anak tidak dapat berbuat apa-apa terhadap masalah yang ada di antara anda dan istri, orangtua istri, majikan anda atau perselisihan anda dengan tetangga.
15. Pengetahuan memerlukan tanggung jawab : Jangan membuat anak-anak bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang sebenarnya hanya anda sendiri yang dapat menanggulanginya.
16. Berusahalah untuk tidak berselisih di hadapan anak-anak : Jika orang tua berselisih secara terbuka di depan anak-anak, mengakibatkan mereka dapat memberontak terhadap orang tua.
17. Jangan membanding-bandingkan anak-anak anda dengan anak-anak lainnya.
18. Baik anda dan istri, lanjutkanlah pendidikan anda.
19. Rekreasi penting untuk memperoleh ilham : Berekreasilah bersama keluarga, jangan sendiri-sendiri, jika anda dapat menemukan sesuatu yang dapat anda nikmati bersama.
20. Buatlah rumah anda menjadi istana anda
21. Bantulah istri mengatur rumah.
22. Jangan mengoreksi istri anda di depan umum.
23. Jika pasangan bepergian, ia ingin menjadi pahlawan yang menang ketika pulang ke rumah : Menghadapi pencobaan-pencobaan yang ada di luar rumah, mengalahkannya dengan kuasa Roh Kudus dan kembali ke rumah dengan kasih sesungguhnya menjadikan kita sebagai seorang pemenang.
24. Bekerjalah dengan apa yang anda miliki untuk mendapatkan apa yang anda ingini.
25. Disiplinkan diri sendiri lebih dahulu sebelum anda mendisiplinkan orang lain.
26. Anda tidak dapat mengoreksi kesalahan orang lain yang juga terdapat pada diri anda sendiri.
27. Anda merupakan contoh yang buruk jika anda tidak dapat bertahan mengahadapi tekanan.
28. Para ISTRI, layanilah suami anda dalam hal seksual – itu adalah kekuatan anda.
29. Jangan berusaha membuat pasangan anda menjadi gambaran sebagaimana yang anda inginkan ketika ingin menikah.
30. Berkomunikasi, berkomunikasi, berkomunikasilah.

Sumber:  http://familyblesscomunity.wordpress.com/category/buah-pikiran/

Sabtu, 14 Juli 2012

INGIN PULANG DAN KETAKUTAN

by Ana Randang on Thursday, 28 June 2012 at 11:26 ·
 
 
Bapaku..aku ingin pulang...
Tapi aku seakan ragu dan bimbang
disertai takut yang luar biasa,bahwa...
aku sudah melakukan sesuatu yang tak dapat KAU ampuni, 
takut bahwa aku sudah membuat Engkau bersedih ,
kecewa dan marah padaku. Lalu aku mulai bertanya-tanya dalam diriku...
bagaimana jika Engkau tak ampuni aku.
Bapa yang terkasih..Engkau telah mengajarkan kepada aku bahwa
Engkau mengampuni aku anakMu.
KasihMu Bapa mengajarkan bahwa "Tidak ada dosa yang teralalu dalam,
untuk Engkau raih dalam tanganMu yang penuh pengampunan.
Terima kasih Bapa..Aku anakMu.

BERDOA UNTUK ORANG MATI, HARAM KAH ?



Berdoa untuk orang mati
Orang Katolik berdoa untuk orang mati karena orang Katolik percaya akan kasih karunia dan belas kasih Allah serta  akan kehendak Allah utk menyelamatkan semua orang. Disamping itu, berdoa untuk orang mati juga merupakan  ˜UNGKAPAN KASIH kita kepada saudara2 kita yang telah meninggal dunia. Kita tahu orang mati itu adalah urusan Allah, karena itu lah kita perlu memohon belas kasih Allah dan atas kehendak-Nya untuk menyelamatkan semua orang. 

Gereja Katolik mempercayai bahwa segera sesudah kematian, masing-masing orang akan diadili dlm Tahta Pengadilan Kristus dan diberi anugerah sesuai dengan iman dan perbuatan sewaktu masih hidup di dunia ini, (Rom 14:10; 2 Korintus 5:10) Dan bagi orang tidak percaya, yang menolak Kristus Yesus, mereka akan diadili di Pengadilan Tahta Putih   (Wahyu 20:12-15).

Siapakah HAKIM nya ?  

Hakimnya adalah Tuhan kita sendiri yakni Yesus Kristus. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak (John 5:22).

Ada tiga kemungkinan hasil pengadilan Tuhan tsb :
1. Mereka yang meninggal dalam rahmat Allah dan telah dimurnikan dari segala dosa dan hukuman sebagai akibat dosa akan masuk ke surga, dimana mereka akan hidup selama-lamanya dalam kebahagiaan abadi dengan Allah dalam suatu keadaan yang melampaui kemampuan kita.
2. Mereka yang mati dalam keadaan bersahabat dengan Allah namun tidak sepenuhnya bersih dari dosa dan akibat-akibat dari dosa, akan menjalani suatu proses pemurnian sesudah mati dalam Api Penyucian, kemudian mereka akan masuk ke surga.
3. Akhirnya mereka yang meninggal tidak dalam keadaan memiliki rahmat Allah, dimana mereka yang dengan sadar memutuskan hubungan persahabatan dengan Allah dan selamanya memisahkan diri denganNya, mereka akan menerima hukuman dari keadaannya tersebut di Neraka.

Orang2 yang menolak berdoa untuk orang mati :
                      Masih banyak orang yg menolak berdoa untuk orang mati, dengan  berbagai macam alasan seperti  katanya tidak alkitabiah seperti tercantum  dalam  Lukas 16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. ¦dst. Cerita mengenai Lazarus. Bahwa ada batas antara orang yang hidup dan yang sudah mati. Yang sudah mati tidak akan mungkin bisa bertobat. 

Pernyataan  dan alasan di atas adalah tidak benar :
***Alasan2 itu  tampak di-buat2 untuk pembenaran ! Kita tahu, sudah pasti ada batas antara orang hidup dan mati (Kiranya semua orang tahu hal itu);  ttp orang yg NGEYEL ini  tidak tahu &  tdk membaca Firman Tuhan yg menyebutkan :
â€Å“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Roma 6:4). Dengan demikian batas2 itu hancur oleh  KEBANGKITAN  YESUS KRISTUS !
***Dan alasan yg di-buat2 lainnya; kita tahu bhw kita berdoa untuk orang mati bukanlah kita mendoakan mereka yg sdh mati itu supaya mereka  bertobat tetapi kita berdoa kepada Tuhan supaya belas kasih Tuhan turun keatas mereka shg mereka diampuni dari dosa2 yg telah diperbuatnya shg mereka  boleh masuk ke surga.

BERDOA UNTUK ORANG MATI ITU ADALAH ALKITABIAH :
I.                    Alkitab mengisahkan bagaimana Yesus Kristus sendiri  BERDOA untuk orang mati, bahkan Yesus berdoa untuk orang mati yang sudah berbau busuk, sudah 4 hari orang itu mati. (Yohanes 11:39-44)
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." 11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.  11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."  11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"  11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
II.                  Dan masih banyak juga orang2 yang  CENDERUNG ANTI TERHADAP KITAB SUCI; karena diantara mereka masih banyak yang menolak berdoa untuk orang mati, padahal jelas2 di Alkitab disebutkan dalam  1 Raja-Raja 17:17-23)) dimana  Elia berdoa untuk orang yang sudah mati dan Allah mengabulkan doanya, sehingga orang yang sudah mati itu hidup kembali.
17:17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi. 17:18 Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" 17:19 Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya. 17:20 Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Apakah Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?" 17:21 Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya." 17:22 TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali. 17:23 Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah hidup!"
III.                Demikian juga, orang2 sangat Anti  Para Rasul terutama orang2 ini tidak mau dan anti berdoa untuk orang mati. Padahal Rasul Petrus justru mendoakan orang  mati dan memohon kepada Allah supaya orang mati ini bias hidup lagi ! (Kisah Para Rasul 9:36-41)
9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 9:38 Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke tempat kami." 9:39 Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup. 9:40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. 9:41 Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
Dan masih banyak lagi hal2 lain untuk membuktikan bahwa berdoa untuk orang mati itu adalah baik dan benar! Tapi kiranya alasan2 diatas cukup mewakili semuanya supaya kita pengikut-Nya tercerahkan semuanya .
Berdoa untuk orang sungguh sangat bermanfaat bagi yang sudah mati apabila doa2 kita dikabulkan Allah ! Gereja Katolik  TIDAK PERNAH mengajarkan supaya orang mati bertobat . Tapi orang2 Katolik berdoa kepada Tuhan, mohon  belas kasih Tuhan serta pengampunan Allah dengan mengabulkan doa2 kita sehingga dosa2 orang yg mati itu dihapuskan dan memperoleh kehidupan kekal !

Apakah ada ayat atau Firman Tuhan dlm Alkitab yang melarang kita berdoa untuk orang mati !

~Jawabnya TIDAK ADA ~
Prinsip dasar ajaran Gereja Katolik untuk mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal adalah adanya Persekutuan Orang Kudus yang tidak terputuskan oleh maut. Rasul Paulus : 8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Roma 8:38-39)
Cobalah kita pikir dengan menggunakan akal budi jernih : Apa sih salahnya dan ruginya bagi kita, kalau kita berdoa mohon belas kasih Allah supaya saudara2 kita yang mati diampuni dosa2nya.  
Ingat ! Berdoa untuk orang mati juga merupakan  UNGKAPAN KASIH kita kepada saudara2 kita yang telah meninggal dunia. Apakah kasih kita otomatis lenyap untuk orang yg sudah meninggal dunia, tentu TIDAK ! Sebab Kasih itu tidak berkesudahan !Puji Tuhan  Alleluya ..Alleluya¦Alleluya¦Kiranya Roh Kudus senantiasa membimbing kita sekarang dan se-lama2nya. Amien !  By Eddy Tanribra Gandranata dari Alkitab dan segala sumber yang bisa dipercaya !

Catatan tambahan :
Menurut Katolik, berdoa untuk orang mati juga tertulis dalam 2 Mak 12 : 38-45
Berdoa bagi orang mati:  Dalam 2 Makabe 12:38-45 diceriterakan bagaimana para tentara Yahudi yang tewas dalam perang suci yang dipimpin oleh Yudas Makabe itu kedapatan memiliki jimat-jimat dari berhala kota Yamnia di bawah jubahnya. Hal ini bertentangan dengan hukum Taurat. Menurut kitab Makabe, dosa itulah yang menyebabkan kematian mereka. Maka dari itu rekan-rekan mereka berdoa bagi mereka â€Å“semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya. (ayat 42). Selain berdoa, rekan-rekan mereka mengumpulkan dana yang cukup besar dan mengirimkan uang itu ke Yerusalem agar dipersembahkan kurban penghapus dosa bagi prajurit yang gugur itu. Bantuan rohani bagi orang mati itu dianggap sebagai perbuatan yang saleh dan baik (ayat 43).
  2Mak 12:43  Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan.     2Mak 12:44  Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.             

2 Mak 12:45  Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan dari ibu Ingrid Listiati :
Jadi meskipun umat Protestan tidak mengakui ajaran pada kitab Makabe, namun sesungguhnya mereka secara obyektif tidak dapat mengelak bahwa tradisi mendoakan jiwa orang yang telah meninggal sudah ada di jaman Yahudi sebelum Kristus. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para rasul, seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus ketika mendoakan Onesiforus yang sudah meninggal, Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya [Onesiorus] pada hari-Nya. (2 Tim 1:18). Tradisi mendoakan jiwa orang yang sudah meninggalpun dicatat dalam tulisan para Bapa Gereja, seperti:
1) Tertullian, yang mengajarkan untuk menyelenggarakan Misa kudus untuk mendoakan mereka pada perayaan hari meninggalnya mereka setiap tahunnya.
2) St. Cyril dari Yerusalem dalam pengajarannya tentang Ekaristi memasukkan doa-doa untuk jiwa orang-orang yang sudah meninggal.
3) Sedangkan St. Yohanes Krisostomus dan St Agustinus mengajarkan bahwa para beriman dapat mendoakan jiwa orang-orang yang meninggal dengan mengadakan derma..
Maka memang, mendoakan jiwa orang-orang yang sudah meninggal bagi orang Katolik merupakan salah satu perbuatan kasih yang bisa kita lakukan, terutama kepada orang-orang yang kita kasihi yang telah mendahului kita. Ini adalah salah satu dogma yang semestinya kita jalankan, sebagai orang Katolik. Tentu saja, kita tidak bisa memaksakan hal ini kepada mereka yang tidak percaya. Namun bagi kita yang percaya, betapa indahnya pengajaran ini! Kita semua disatukan oleh kasih Kristus: kita yang masih hidup dapat mendoakan jiwa-jiwa yang di Api Penyucian, dan jika kelak mereka sampai di surga, merekalah yang mendoakan kita agar juga sampai ke surga. Doa mereka tentu saja tidak melangkahi Perantaraan Kristus, sebab yang mengizinkan mereka mendoakan kita juga adalah Kristus, sebab di atas semuanya, Kristuslah yang memang menginginkan agar kita selamat dan masuk ke surga. Jadi doa para kudus saling mendukung dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Kita tergabung dalam satu persekutuan orang-orang kudus, karena kita semua adalah anggota Tubuh Kristus yang diikat oleh kasih persaudaraan yang tak terputuskan oleh maut, sebab Kristus Sang Kepala, telah mengalahkan maut itu bagi keselamatan kita..

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,

Selasa, 10 Juli 2012

Aku Ingin Mama Kembali



Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka, merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China . Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da. Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luar biasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.
Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat
Zhang Da Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali.
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap. Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yang istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yang dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Allah tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan…. bangkitlah!!! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yang telah berusaha sekuat kemampuannya.

Sabtu, 07 Juli 2012

Perampok




Shiciri Kojun adalah seorang perajin tenun sutra. kata orang, ia bukan hanya sebagai seorang pengrajin kain – tetapi lebih dari pada itu, ia adalah seniman kain. Motif-motif kain sutra rajutannya sangat indah, sehingga tidak heran jika ia menjadi sangat terkenal karena karya-karyanya.
Pada suatu senja, saat Shiciri Kojun sedang merajut sutra, datanglah seorang perampok memasuki rumahnya. Perampok itu membawa sebilah pedang, yang langsung ditempelkannya ke leher Shiciri Kojun.. “Serahkan semua uangmu !” kata perampok itu.
Dengan tenang Shiciri berkata, “Semua uangku ada di laci itu, tapi jangan ganggu saya, karena saya sedang berkonsentrasi mengerjakan tenunan sutra ini..” Pencuri itu pun segera melepaskan pedang yang ditempelkannya di leher Shiciri, lalu berjalan dan bergegas membuka sebuah laci lemari yang ditunjukkan Shiciri.
Ketika perampok itu sedang memasukkan uang-uang itu di tasnya, tiba-tiba Shiciri berkata, “Jangan ambil semuanya, saya masih butuh seperempat dari uang itu untuk membayar pajak besok pagi.”
Entah mengapa, perampok itu menuruti kata-kata Shiciri. Ia pun hanya mengambil tiga per empat uang di laci itu. Setelah memastikan uang-uang tersebut telah tertata di tasnya, perampok itu segera berjalan menuju pintu keluar.
Saat perampok itu hampir sampai di pintu, tiba-tiba Shiciri berkata dengan lembut, “Berterima kasihlah setelah engkau menerima hadiah”. Dengan setengah bingung, perampok itu lalu mengucapkan “Terima kasih” lalu pergi meninggalkan rumah Shiciri.
Beberapa hari kemudian terdengar kabar bahwa perampok itu telah tertangkap. Setelah melalui berbagai proses, perampok itu mengakui segala perbuatannya, termasuk menyebutkan siapa-siapa saja yang pernah dirampok olehnya.
Sidang pengadilan pun digelar. Seluruh korban perampokan dipanggil oleh hakim satu per satu untuk menceritakan proses perampokannya. Kebanyakan dari mereka menghujat dan mencaci maki perampok itu dengan penuh dendam.
Beberapa saat kemudian, Shiciri pun juga dipanggil oleh sang hakim untuk memberi kesaksian tentang proses perampokan yang menimpanya beberapa hari lalu.
Dan Shiciri pun berkata, “Laki-laki ini bukan perampok, saya memang pernah memberinya banyak uang – sesuai dengan permintaannya, tapi saya tidak pernah merasa dipaksa oleh dia”
Shiciri lalu melanjutkan kata-katanya, ” Bahkan setahu saya, ia adalah orang yang cukup sopan, ia tidak lupa mengucapkan ‘terima kasih’ saat keluar dari rumah saya.”
beberapa tahun kemudian, saat perampok itu telah dibebaskan dari hukumannya. mantan perampok itu segera pergi menemui Shiciri, dan meminta Shiciri untuk menjadi gurunya. Tetapi, seumur hidup – Shiciri tidak pernah menganggap dirinya sendiri sebagai guru, karena ia memang belum pernah menjadi guru.
Karena bingung tentang apa yang harus diajarkan kepada mantan perampok itu, akhirnya Shiciri hanya mengajarinya tentang teknik-teknik membuat tenunan sutra. Dan perampok itu pun menuruti ajaran Shiciri – dan menjadi murid yang setia - hingga akhir hayat Shiciri.
(Dari buku “The Chinnese Story”, author: unknown)