Kamera 1

Selasa, 04 Juni 2013

SANTO FRANSISKUS DAN SULTAN MESIR: TESTIMONI ABAD KE-13

Minister Jendral (S. Bonaventura) mengatakan kepada kami: Ini adalah beberapa anekdot yang diceritakan oleh Saudara Illuminato kepada kami, saudara itu adalah yang menemani Santo Fransiskus pada waktu mengunjungi sultan Mesir. 

Pada suatu hari sultan ingin menguji iman dan semangat-penuh-gairah  Santo Fransiskus yang ditunjukkannya kepada Tuhan yang tersalib. Sultan memiliki karpet yang indah dan berwarna-warni dan dia pun menyuruh orang untuk menghamparkan karpet itu di atas lantai. Karpet itu hampir seluruhnya didekorasi dengan motif-motif dalam bentuk salib. Sultan berkata kepada orang-orang yang hadir: “Jemputlah orang itu yang kelihatannya seorang Kristiani sejati. Apabila ketika berjalan menuju kepadaku dia berjalan di atas karpet yang penuh dengan gambar salib ini, kita akan mengatakan kepadanya bahwa dia menghina Tuhannya. Sebaliknya apabila dia menolak berjalan di atas karpet, maka aku akan bertanya mengapa dia  menghina karena tidak mau mendekat kepadaku.” Lalu manusia yang dipenuhi Allah itu dipanggil. Orang ini menerima instruksi untuk tindakan-tindakan yang diambilnya dan juga kata-kata yang diucapkannya dari Allah sendiri: dia berjalan di atas karpet mendekati sultan. Sultan berpikir bahwa inilah kesempatan baginya untuk ‘menyerang’ hamba Allah itu dengan menghinanya. Sultan berkata kepada Fransiskus: “Kamu orang-orang Kristiani menyembah salib sebagai sebuah tanda istimewa Allahmu; kalau begitu, mengapa kamu berani-beraninya menginjak-injak salib-salib yang ditenun dalam karpet itu? Fransiskus menjawab pertanyaan sultan begini: “pencuri-pencuri (penjahat-penjahat) juga disalibkan bersama Tuhan kami. Kami memiliki salib sejati dari Tuhan dan Juruselamat kami Yesus Kristus; kami menyembahnya dan menunjukkan sembah bakti kami yang besar kepada salib itu. Kalau salib suci Tuhan  telah diberikan kepada kami, maka salib penjahat-penjahat itu telah ditinggalkan sebagai bagian anda. Itulah sebabnya mengapa saya tidak merasa bersalah samasekali menginjak-injak lambang-lambang para penjahat itu.

Sultan yang sama memberikan persoalan berikut ini kepada Fransiskus untuk dipecahkan: “Tuhanmu mengajarkan dalam Injil-Injilnya bahwa kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan; dan engkau harus menyerahkan jubahmu juga kalau ada orang yang menginginkan bajumu, dst. (Mt 5:39-40 dsj.). Dalam hal itu, maka orang-orang Kristiani tidak diperkenankan menyerbu dan menduduki tanah kami, kan?” Santo Fransiskus menjawab: “Kelihatannya Pak sultan belum membaca Injil Tuhan kami Yesus Kristus dengan lengkap. Di bagian lain Injil kita membaca: Jika matamu yang kanan menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah itu (Mat 5:29). Di sini dia ingin mengajar kepada kita bahwa setiap manusia, bagaimana pun dia sangat berharga dan dia dekat kepada kita,  dan bahkan kalau dia begitu berharga bagi kita bagaikan biji mata, haruslah dicungkil dan dibuang, jika dia berupaya untuk membuat kita menyimpang dari iman dan cintakasih kepada Allah kita. Oleh karena itu adillah bagi orang-orang Kristiani untuk menyerbu dan menduduki tanah yang anda diami, karena anda menghujat nama Kristus dan  sedapat mungkin mengasingkan setiap orang dari sembah-bakti kepada-Nya. Namun, apabila Pak Sultan mau mengenal dan menerima, mengakui, dan menyembah sang Pencipta dan Penebus, maka orang-orang Kristiani akan mengasihi Pak Sultan sebagai diri mereka sendiri ……”  Semua yang hadir kagum mendengar jawaban Santo Fransiskus.

Sumber: Paul Oligny OFM (translator), THIRTEEN-CENTURY TESTIMONIES, dalam Marion A. Habig, ST. FRANCIS OF ASSISI – WRITINGS AND EARLY BIOGRAPHIES – English Omnibus of the Sources for the Life of St. Francis, Quincy, Illinois: Franciscan Press, Quincy College, 1991, hal. 1597-1617, khususnya no. 13, hal. 1614-1615). 

[translated from T. Desmonnets & D. Vorreux OFM (editors), Saint François D’Assise: Documents, Écrits et Premières Biographies (Paris, 1968), hal. 1433-1451] 

Cilandak, 15 Oktober 2010 [Peringatan Santa Teresa dari Avila, Perawan & Pujangga Gereja] 

Terjemahan bebas oleh Sdr. F.X. Indrapradja, OFS 

Sumber :http://ofsindonesia.weebly.com/16/post/2013/02/7-santo-fransiskus-dan-sultan-mesir-testimoni-abad-ke-13.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar