Kamera 1

Selasa, 01 Mei 2012

SPIRITUALITAS FRANSISKAN


Yang Mahaluhur, Mahakuasa, Tuhan yang baik,
milikMulah pujaan, kemuliaan dan hormat dan segala pujian.
KepadaMu saja, Yang Mahaluhur,
semuanya itu patut disampaikan,
namun tiada insan satu pun
layak menyebut namaMu
....
Pujalah dan pujilah Tuhanku,
bersyukurlah dan mengabdilah kepadaNya
dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.
                                                                                                        
(NyaMat)

Apakah spiritualitas itu?
Spiritualitas merupakan cara khusus, atau tekanan khusus
dalam mengikuti Kristus. Jelaslah ada banyak hal sama dihayati oleh semua orang
kristen. Unsur-unsur yang sama itu antara lain ialah mengasihi dan mengampuni
seperti Kristus, hidup dalam persekutuan, hidup doa pribadi dan bersama,
perayaan hidup sakramental Gereja, kesetiaan kepada kuasa gerejani yang sah,
mencintai kitab suci dan keprihatinan pada masalah sosial dan perdamaian. Tidak
ada perbedaan dalam tujuan dan dalam banyak cara serta sarana. Perbedaan
terletak dalam apa yang menjadi tekanan.
Kita berbicara tentang spiritualitas benediktin, dominikan dan fransiskan. Ada
suatu spiritualitas khusus untuk orang awam, yang berbeda dari para imam atau
para suster dan bruder.
Barangkali ide itu dapat secara tepat dilukiskan dengan cara
ini. Beberapa grup band musik bisa memainkan alat yang sama. Akan tetapi
kelompok musik rock akan menghasilkan musik yang berbeda dari musik country.
Atau beberapa penulis dapat melukiskan suatu peristiwa atau tokoh yang sama,
tetapi tekanan akan berbeda berdasarkan asal dan latar belakangnya.

Cara Fransiskan
Spiritualitas berbeda sebagian besar bergantung pada
kepribadian para pendiri dan waktu komunitas-komunitas religius itu berkembang.
Paus Pius XII melukiskannya dengan cara ini: “Spiritualitas setiap santo
merupakan cara khususnya untuk menggambarkan Allah baginya, berbicara
tentangNya, cara mendekatiNya. Setiap santo melihat gelar Allah dalam terang
apa yang paling menyentuh pikirannya, menyerap hatinya secara mendalam, yang
menarik dan menaklukkan dirinya. Bagi setiap santo, satu keutamaan khusus dari
Kristus merupakan cita-cita yang hendak diperjuangkan dalam hidupnya. Namun
semua orang kudus – sesungguhnya seluruh Gereja – berusaha untuk meniru Kristus
secara utuh”.

Kekhususan Fransiskus?
Seorang penuis fransiskan berkata, “Jika sesuatu yang khusus
dapat diamati pada diri Fransiskus, hal itu adalah keinginan yang kuat untuk
tidak memiliki kekhususan”. Spiritualitas fransiskan adalah semata-mata
“menghayati Injil”. Namun karena dia adalah seorang pribadi yang unik dan
menarik, Gereja menemukan karismanya yang khusus itu, yang disebut
spiritualitas Fransiskan. Pius XII lebih jauh menyatakan, “Ajaran Fransiskan
memandang Allah adalah kudus, besar, dan melampaui semua, baik, sungguh baik.
Allah juga dialami sebagai kasih. Dia hidup karena kasih, menciptakan karena
kasih, menjadi daging, menebus, menyelamatkan, menjadikan suci karena kasih.
Fransiskus memandang Yesus dalam kasih manusiawinya”. Tekanan kuat fransiskan
terletak pada kenyataan bahwa Allah adalah kasih. Setiap orang kristen percaya
akan hal ini, tetapi fransiskan memilih untuk menekankan itu sebagaimana
dilakukan Fransiskus.

Kedinaan Fransiskan
Fransiskus pasti merasa tidak senang kalau ordonya atau
spiritualitasnya menempatkan dia atau saudara-saudaranya di atas yang lain.
Dalam kenyataannya, salah satu unsur hakiki dari spiritualitasnya adalah
menjadi lebih hina-dina dan pengikutnya menjadi saudara hina dina.
Suatu spiritualitas tidak bisa menjadi lebih tinggi dari
yang lain: hanya ada perbedaan. Yang satu digerakkan oleh peristiwa Golgota,
yang lain oleh peristiwa Betlehem. Mungkin yang lain lagi menekankan kesabaran
dan kemurahan hati Allah. Tak seorang pun dari antara kita lebih baik. Kita
hanya berbeda saja, bukan soal lebih baik.

Unsur-unsur spiritualitas Fransiskan
Buku ini merupakan usaha untuk mengungkapkan isi
spiritualitas kristen pada umumnya dan khususnya spiritualitas fransiskan.
Sebagai ringkasan, kami mendaftar unsur-unsur pokok agar dapat menghidupi injil
seturut semangat Fransiskus:
  • Dalam persekutuan dengan Kristus yang miskin dan tersalib.
  • Dalam kasih akan Allah.
  • Dalam persaudaraan dengan semua orang dan segenap ciptaan.
  • Berpartisipasi dalam hidup dan misi Gereja.
  • Dalam pertobatan terus menerus.
  • Dalam hidup doa – liturgis, pribadi, bersama.
  • Sebagai pembawa damai.

Pertanyaan untuk direnungkan
- Apa perbedaan antara macam-macam spiritualitas?
- Bagaimana gambaran Anda tentang Allah?
- Apakah yang unik dari spiritualitas fransiskan?
- Mengapa spiritualitas fransiskan menarik bagimu?

Jawaban pribadi atas pertanyaan
Perbedaan antara macam-macam spiritualitas terletak dalam
apa yang menjadi tekanannya. (lih. Apakah spiritualitas itu?).
Gambaran saya tentang Allah yang terutama saya hayati dalam
hidup sehari-hari adalah sebagai seorang Bapa yang mat baik, yang selalu
mneyertai, melindungi, mengasihi dan merawat saya. KepadaNya saya mau
mempercayakan diriku, tubuh, jiwa, rohku. KepadaNya saya dapat berbicara dengan
bebas tentang segala hal yang merupakan isi hatiku. Dan kepadaNya saya ingin
mempersembahkan segala usaha, keberhasilan dan kegagalanku. Dengan penuh
kepercayaan akan pengertiannya terhadap segala kelemahan saya, saya ingin terus
bernyala dalam kasih kepadaNya dalam menjalani hidup saya ini.
Yang unik dalam spiritualis fransiskan adalah tekanan bahwa
Allah adalah kasih.
Spiritualitas fransiskan menarik bagi saya karena sesuai
dengan keadaan saya yang membutuhkan kekuatan dalam kesederhanaan untuk
mengasihi Allah dan sesama.

Teks acuan dalam kitab suci dan tulisan Fransiskan
- Mat 5-7: Khotbah di Bukit.
- M. Bodo, Fransiskus: Perjalanan dan Impian, hlm 21-28.

Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Apa pengaruh praktis pengakuan bahwa Allah adalah kasih
dalam kecemasan-kecemasanmu, doamu, karyamu, hidup keluargamu, hubunganmu
dengan orang lain? Apakah fakta bahwa Anda tertarik akan cara hidup fransiskan
menunjukkan sesuatu yang khsusus tentang kepribadianmu? Pekan ini cobalah
mengingat, sedapat mungkin, fakta bahwa Allah adalah kasih.

Doa
Tuhan, aku mohon Roh KudusMu, sudilah membimbingku menuju jalan dan ke dalam cintaMu. Aku akan
mencoba mengikuti Engkau setiap hari dan dalam seluruh hari hidupku. Amin.



KUTIPAN DARI ANGGARAN DASAR ORDO FRANSISKAN SEKULAR
Anggaran Dasar dan cara hidup para fransiskan sekular ialah: menepati Injil Tuhan kita Yesus
Kristus dengan mengikuti teladan Santo Fransiskus dari Asisi, yang menjadikan
Kristus penjiwa dan poros kehidupannya di hadapan Tuhan dan sesama.

Kristus, rahmat kasih Bapa, adalah jalan kepadaNya. Ia adalah Kebenaran,
kepadaNya Roh Kudus menghantar kita. Ia adalah kehidupan dan Ia datang untuk
memberikannya secara melimpah.      

Selanjutnya hendaklah kaum fransiskan sekular tekun membaca Injil, sambil
beralih dari Injil kepada hidup yang nyata dan dari hidup yang nyata kepada
Injil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar