Kamera 1

Senin, 16 Januari 2012

Bunda Penolong Abadi

Bunda Penolong Abadi
(Our Lady of Perpetual Help)
Roma, Latius, Italia - 1495
Dokumentasi sejarah dari ikon yang mukjijat ini dimulai pada tahun 1495 di suatu gereja di pulau Kreta. Pada waktu itu ikon ini sudah mendapat penghormatan yang tinggi dan sudah lama umurnya. Beberapa penulis sejarah menyatakan bahwa asal-usul ikon ini dari abad ke-13 atau ke-14. Ikon ini mendapat devosi yang tinggi dari umat karena sejumlah berkat yang didapat melaluinya oleh mereka yang berdoa di hadapannya.
Umumnya penulis setuju bahwa lukisan ini menjadi milik seorang pedagang kaya di akhir abad ke-15. Penulis lain mengatakan bahwa sang pedagang mencuri lukisan tersebut. Sementara yang lain menyatakan bahwa lukisan itu didapat secara jujur. Pendapat lain mengatakan bahwa pedagang tersebut melarikan diri dari Kreta bersama-sama banyak orang lain ketika datang serbuan pasukan Turki. Akan tetapi apapun alasannya, diketahui bahwa sang pedagang membawa lukisan itu ke Roma, dan bahwa kemudian hari dia jatuh sakit keras. Sebelum dia wafat, dia meminta supaya lukisan itu ditempatkan di suatu gereja secepat mungkin. Bertentangan dengan kehendaknya, lukisan itu kembali jatuh ke tangan pribadi sampai dengan tahun 1499, ketika lukisan itu dikawal dalam suatu prosesi yang agung menuju gereja Santo Matius di Bukit Esquiline. Suatu lempengan batu yang ditaruh di samping lukisan tersebut selama bertahun-tahun menyebutkan tentang prosesi ini dan mencatat bahwa: "Dengan cara demikian, gambar dari Perawan Maria yang mulia ditahtakan di gereja Santo Matius - Rasul, pada tanggal 27 Maret, 1499, pada tahun ketujuh dari masa pontifikat Bapa Suci dan Vikarius Kristus, Sri Paus Alexander VI."
Bunda Maria agaknya berkeinginan untuk menyatakan berkatnya melalui gambarnya ini lewat suatu mukjijat yang terjadi selama prosesi ini. Seorang pria yang telah lama lumpuh disembuhkan secara spontan ketika gambar ini lewat dalam suatu prosesi di dekat rumah dimana dia berbaring.
Selama 300 tahun berikutnya, lukisan ini dipasang di gereja St.Matius dimana sejumlah besar mukjijat-mukjijat terjadi pada umat yang berdoa di kapelnya. Ketika para klerus dari tarekat Agustinian menjadi pemelihara, lukisan tersebut dikenal dengan berbagai nama: Bunda dari Santo Matius, Bunda Penolong Tak-pernah Gagal, Bunda Yang Selalu Menolong, dan akhirnya Bunda Penolong Abadi.
Pada tahun 1798 Marshal Berthier atas perintah Napoleon Bonaparte, menginvasi kota Roma dan memaksa Sri Paus Pius V pergi ke pengasingan di Perancis. Seorang penulis sejarah melaporkan bahwa pengganti Berthier, Masenna, menghancurkan hampir 30 gereja-gereja, termasuk gereja Santo Matius. Untungnya, para imam sempat membawa ikon Maria yang mukjijat ini. Selama bertahun-tahun lukisan ini disembunyikan di gereja Santo Eusebius. Kemudian ditempatkan di gereja Santa Maria dari Posterula, dimana lukisan ini digantungkan di kapel di sisi gereja dan nyaris terlupakan selama 40 tahun berikutnya. Lukisan ini setidaknya memiliki seorang pengagum yang setia, yaitu seorang bruder-awam tua renta, Augustine Orsini, yang berdevosi khusus pada lukisan ini dan seringkali menceritakan sejarah latar belakangnya kepada orang-orang yang mau mendengarkan. Salah satu diantara pendengar yang penuh perhatian adalah seorang putera altar, Michael Marchi.
Ketika Sri Paus Pius IX di tahun 1853 meminta kaum Redemptoris membangun sebuah rumah di Roma, mereka memilih lahan tanah di Via Merula yang letaknya diantara Basilika Lateran dan Santa Maria Mayor. Ketika gereja sedang dibangun, salah satu imam, Fr.Edward Schwindenhammer, menyebutkan bahwa dia telah menemukan referensi yang mengemukakan bahwa gereja yang sedang mereka bangun letaknya dekat dengan gereja yang dulu memuat gambar mukjijat Bunda Maria. Salah satu imam yang lain menjawab bahwa dia tahu sejarah tentang lukisan gambar tersebut dan lokasi tepatnya sekarang dimana ikon tersebut bisa ditemukan. Sang imam tidak lain adalah mantan putera altar, Michael Marchi. Setelah mengetahui letak gambar tersebut, Vikarius Jendral tarekat Redemptoris, Fr. Nicholas Mauron, beraudiensi secara pribadi dengan Sri Paus. Sri paus mendengarkan rencananya untuk mengembalikan gambar tersebut ke situs dimana gambar tersebut telah ditahtakan selama nyaris 300 tahun. Sri Paus lantas teringat ketika dia masih kecil dia pernah berdoa di depan ikon mukjijat tersebut di gereja Santo Matius.
Sesuai dengan kehendak Sri Paus, gambar tersebut lantas diberikan oleh kaum Agustinian kepada gereja dibawah asuhan tarekat Redemptoris, yaitu Santo Alphonsus. Kembalinya gambar Bunda Maria yang penuh kemenangan ke situs yang dipilih oleh Bunda Maria, terjadi pada tanggal 26 April 1866. Selama pemindahan ini terjadi dua penyembuhan yang menyolok: yang pertama adalah penyembuhan seorang anak laki-laki yang terkena infeksi Meningitis (radang infeksi selaput otak); sedang yang kedua adalah mukjijat penyembuhan seorang gadis lumpuh yang kembali dapat menggunakan kakinya.
Belum pernah sebelumnya suatu lukisan Bunda Maria mendapat perhatian begitu besar dari Sri Paus seperti lukisan ini mendapat perhatian dari Paus Pius IX. Beliau tidak hanya pernah berdoa di hadapan lukisan tersebut sewaktu dia masih kecil, akan tetapi dia jugalah yang menyetujui pemindahannya. Persetujuannya diakui pada tanggal 23 Juni 1867 ketika ikon tersebut ditahtakan oleh Vatikan. Perayaan dipimpin oleh Patriark Latin Konstantinopel yang menunjukan popularitas ikon tersebut di kalangan umat Kristen Ritus Timur.
Sri Paus Pius IX juga menetapkan tanggal perayaan lukisan Bunda Maria tersebut yaitu pada hari Minggu sebelum pesta kelahiran St.Yohanes Pembaptis, dan lewat suatu dekrit yang dikeluarkan bulan Mei 1876, dia menyetujui suatu kedudukan dan Misa bagi Kongregasi Penebus Yang Mahakudus (tarekat Redemptoris). Ketika konfraterniti dibentuk di seluruh penjuru Eropa, Sri Paus menggabungkan mereka di tahun 1876 ke dalam suatu Konfraternitas Agung Bunda Maria Penolong Abadi dan Santo Alfonsus. Nama Sri Paus sendiri tercatat sebagai yang pertama di Konfraternitas Agung tersebut, dan dia termasuk yang pertama yang mengunjungi lukisan tersebut di rumah barunya.
Devosi pada ikon mukjijat ini menyebar luas dengan cepat sampai ke daratan Amerika Serikat. Pada tahun 1870, ketika kaum Redemptoris diminta untuk membangun suatu gereja misi di Roxbury, tidak jauh dari kota Boston, mereka mendedikasikan gereja kecil tersebut kepada Bunda Penolong Abadi. Mereka menerima salinan pertama dari lukisan tersebut yang telah disentuhkan kepada lukisan yang asli. Sejak itu lebih dari 2300 salinan dibuat dan disentuhkan kepada lukisan aslinya dan dikirim ke rumah-rumah lain milik tarekat tersebut.
Suatu penelitian terhadap lukisan tersebut perlu dilakukan untuk memahami nilai artistik dan historis yang dikandungnya. Meskipun asal-usulnya tidak dapat dipastikan, diperkirakan lukisan tersebut dilukis pada abad ke 13 atau 14. Lukisan tersebut dilukis dengan gaya 2 dimensi sesuai dengan karakteristik umum ikon-ikon dan memiliki kualitas yang sudah kuno. Semua huruf-huruf yang tertera adalah alfabet Yunani. Inisial yang terletak di samping mahkota Bunda Maria menyatakan beliau sebagai "Bunda Allah". Inisial yang terletak di samping kanak-kanak, "ICXC" adalah singkatan yang artinya "Yesus Kristus". Huruf yang lebih kecil dekat malaikat di sebelah kiri mengindentifikasi "St. Mikael Malaikat Agung". Dia digambarkan sedang memegang tombak dan lembing dengan wadah cuka dan empedu dari sengsara Kristus. Malaikat di sebelah kanan diidentifikasi sebagai "St. Gabriel Malaikat Agung" yang sedang memegang kayu salib dan paku.
Ketika gambar ini dilukis, lingkaran halo biasanya tidak umum disertakan. Karena alasan ini, sang artis membulatkan kepala dan kerudung Bunda Maria untuk menunjukan kekudusan beliau. Halo dan mahkota emas ditambahkan lama sesudahnya. Madonna di lukisan ini tidak sesuai proporsi gambar dengan Kanak-kanak Yesus karena sang artis ingin menonjolkan Bunda Maria disini.
Ada banyak daya tarik lukisan ini, mulai dari kenaifan sang artis, yang ingin memastikan supaya identitas setiap karakter di lukisan tersebut diketahui, sampai ke sendal yang menggantung dari kaki Sang Putera. Ekspresi Kanak-kanak Yesus yang ngeri, menoleh ke samping ke peralatan penyiksaan yang dipegang oleh para malaikat, sambil menggenggam erat tangan ibunda-Nya. Selain itu, ekspresi wajah Madonna menunjukkan kesedihan bagi para pemirsa. Dengan kepalanya yang dengan lembut menyentuh kepala Puteranya, dan dikelilingi oleh perangkat penyiksaan Puteranya di masa depan, dia tampak memandang menghiba, seolah berusaha memohon rasa kasihan dari mereka yang memandangnya.
Tidak terhitung banyaknya mukjijat yang didapat lewat ikon ini sejak pertama kali didokumentasi sejarah di tahun 1495 sampai tahun-tahun belakangan ini. Semua ini tampak memberikan kesaksian yang menggunung dan bukti bahwa ikon ini beroleh berkat khusus dari Bunda Allah.
Lukisan yang mukjijat ini masih ditahtakan di atas altar gereja Santo Alfonsus di Roma. Puing-puing reruntuhan gereja Santo Matius dimana lukisan tersebut pernah ditahtakan selama hampir 300 tahun, bisa ditemukan di pekarangan biara tarekat Redemptoris.
Santa Maria Penolong Abadi, doakanlah kami..........

Sumber :  http://www.gerejakatolik.net/devosi/penolong.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar