Kamera 1

Selasa, 03 Januari 2012

Ordo Fransiskan Sekular Pontianak





ORDO FRANSISKUS SEKULER “OFS” REGIO KALIMANTAN

HIDUP DALAM PERSAUDARAAN OFS
MENJADIKAN SAYA (KITA)
MAKIN MENGENAL DAN MENCINTAI YESUS KRISTUS
Oleh P. Yan Ladju OFM. Yogyakarta
Dan di Refisi oleh  P. Innosensius Sialim, OFM.Cap. Pontianak

1. Pendahuluan.
Sangat baik, kalau saudara-saudari pahami  kata OFS.
Kita ambil kata terakhir  S=Sekular: artinya dunia
Kenyataan bahwa kita hidup di tengah dunia,
yang dinamis, bergerak dan berjalan, dstnya.
Karena kita bekerja
Menjalankan tugas
Menghidupi keluarga
Bergaul dalam masyarakat luas.
Beda dengan biarawan-i dan klerus mereka hidup dalam "dunia" sendiri.
Hidup dalam menempaan Roh (Rohani), tapi tinggal dalam dunia.
>>>Satu sisi mereka hares keras terhadap hidup dengan kenyataan tantangan dunia, sisi lain mereka juga berjuang untuk menyesuaikan diri agar selaras dengan jalannya kehidupan dunia (jangan disebut ketinggaian jaman). Itulah sebabnya ada konsevatif dan modernisasi.

Kata kedua   F = Fransiskan, suatu proses menimba semangat St. Fransiskus Assisi. Fransiskus mau hidup seutuhnya untuk Tuhan dengan menepati Injil suci, Tuhan kita Yesus Kristus.
Catatan: Fransiskus tidak memisahkan diri dari dunia,
Namun tidak menyesuaikan diri dengan dunia, bahkan mau mengalahkan "keduniawian" : tinggalkan segala keserahkan ayahnya.
Kesobongan masa mudanya, yang gagah perkasa. Gengsinya, dengan merangkul orang kusta dan miskin.
Kata ketiga, O =Ordo, artinya suatu persekutuan/serikat
Di sini ada hubungan batin satu sama lain.
>>> Maka tidak sama dengan organisasi! Hubungan lahir yang nampak, yang penting aktif.

Jadi, kalau saya anggota OFS, berati saya salah satu dari sekian orang yang hidup dalam persekutuan, yang selalu ada keterikatan batin dan komunikasi (saling memahami, saling mengisi dan saling mengoreksi). Saya bukan dan tidak hadir dalam persekutuan karena aturan dan kewajiban (apanya beda dengan organisasi?). Hubungan batin dan hidup dalam persaudaraan ini membantu saya hidup lebih dari biasanya di tengah dunia (masyarakat, lingkungan) khususnya dalam keluarga lahiriah saya.
Dengan demikian, mestinya cara hidup ini menjadikan saya (kita) untuk lebih mengenal Yesus Kristus yang sebenamya, yang hidup dan yang saya percaya. Maka, akan membuat saya (kita) semakin mencintai Dia dalam seluruh hidup kita.
Inilah gambaran umum tentang terma kita. Selanjutnya akan kita renungkan pengalaman lebih jauh dari Santo Petrus, agar kita bisa belajar dari pengalaman ini sebagai perjalanan mengenal dan mencintai Yesus Kristus.
OFS dalam GEREJA

Kita semua mengerti apa itu OFS, sekarang apa itu GEREJA?
Gereja dimengerti banyak orang sebagai sebuah bangunan yang berbentuk khas, sebagai tempat ibadat, berkumpul umat beriman pada Yesus Kristus.
Tetapi, Gereja harus dimengerti lebih dari sekedar sebuah bangunan, yang unik, khas, menarik, dll.
>>>>>Yakni suatu persekutuan, perhimpunan, persatuan, perkumpulan orang-orang yang percaya (dibaptis) pada Yesus kristus, memuji dan morouliahan Tuhan dalam ibadat
Kita semua telah dibaptis, mengakui diri percaya pada Yesus Kristus....
OFS, juga orang-orang yang termasuk di dalamnya, telah dibaptis, kita GEREJA!
Tugas utama kita semua sama: Menjadi IMAM, NABI dan RAJA.
Namun, balk sekali kalau kita mengerti lingkaran alam gereja, sesuai dengan penyataan Paulus bahwa kita semua adalah anggota Tubuh Kristus, masing-masing mempunyai fungsinya.
1 Korintus 12:1-31

“Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.   Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.   Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.  Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,  atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?  Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.   Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran? Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi—bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda? Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang? Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! Ada banyak—entah berapa banyak—macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku. Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya. Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan." Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.   Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu." Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun. Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. Tentang nabi-nabi—baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan. Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri. Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.

Dalam lingkaran GEREJA terdapat Klerus (tertahbis-masuk dalam hirarki) dan Laikus (biasa/awam),
biasa disebut awam - dan awam religius, yaitu biarawan-i (Tak tertahbis).
OFS berada dimana?
OFS adalah persekutuan kaum pria dan wanita yang dalam hidup sehari-hari balk di rumah maupun di luar rumah, bercita-cita menghayati Injil suci Tuhan kita Yesus Kristus, meniru teladan, semangat dan ajaran St. Fransiskus.
Jadi, mereka tidak ada jabatan khusus dalam gereja, karena tidak ditahbiskan, sama dengan biarawan-i dan awam lainnya.
OFS hanya punya tugas khusus dalam sejarah gereja kalangan Fransiskan, yakni turut aktif dalam melayani dan membantu paroki setempat.
Karena paroki tempat kita tinggal telah menebarkan jalanya", menangkap banyak ikan, apakah kita tidak datang dengan perahu kita (OFS) untuk membantu mengatasi jala yang mulai koyak karena banyaknya ikan?
Kita lihat sebentar, masih ada sesuatu yang menarik dari pengalaman Simon petrus dengan
"menebarkan jala                  
>>>karena sangat nyata bahwa hal itu menyebabkan PERTUMBUHAN IMAM.
Sebelum menebarkan jala, Petrus berkata:
“ Guru, telafi sepanjang malam kami 6ekerja keras dan kami tidakmenangkap apa-apa ..... ”
Tetapi, sesudah pedstiwa menakjubkan; Simon berubah berkata:
"Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Pakai kata: Tuhan->menunjukkan ketidak berdayaan manusiawi,Tuhan mahakuasa, mahabesar, dan mahabaik. Simon Petrus spontan bertumbuh dalam iman, karena menyebabkan perubahan dalam dirinya, dengan pengakuan Guru-> Tuhan!
Apa itu Ordo Fransiskan Sekulir (OFS)?

Ordo Fransiskan Awam, dalam catatan AD pada halaman 27 disebut ORDO FRANCISCANUS SAEKULARIS, yang disingkat OFS. Disebut juga FRATERNITAS FRANCISCANUS atau TERTIUS ORDO FRANCISCANUS disingkat TOF.
Sejak Ordo Fransiskan Sekulir (dulu dikenal sebagai Ordo Ketiga Awam Fransiskan) muncul di Yogyakarta tahun 1983 yang lalu, dari mana-mana telah muncul macam-macam pertanyaan. Ada yang sekedar ingin tahu, tetapi banyak pula diajukan oleh orang-orang yang memang berminat menjadi anggota ordo Awam Fransiskan.
Maka kami menyusun katekismus sederhana di bawah ini, dengan bermaksud untuk menanggapi kebutuhan tersebut di atas. Mudah-mudahan dengan membacanya, semakin mengenal Ordo Fransiskan Sekulir (OFS) dan semakin mencintainya.
Bentuk bahan yang disampaikan di sini adalah bentuk katakismus dalam corak “sederhana” agar mudah dipahami.
Dalam tahap ini, hanya disajikan 10 pertanyaan yang nantinya akan disusul dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

1.Apa itu Ordo Fransiskan Sekulir?
·         Ordo Fransiskan Sekulir adalah suatu persekutuan kaum awam, pria dan wanita, yang dalam hidupnya sehari-hari baik di rumah maupun di luar rumah, bercita-cita menghayati Injil Suci Tuhan kita Yesus Kristus, meniru teladan, semangat dan ajaran St. Fransiskus dari Assisi.
·         Para anggota adalah orang-orang awam. Mereka bukan imam, bukan biarawan atau biarawati. Karena itu mereka tetap hidup di tengah masyarakat, bekerja dan mencari nafka seperti anggota masyarakat lainnya.
·         Tetapi seorang anggota Ordo Fransiskan Sekulir mempunyai cita-cita istimewa, yaitu: berusaha agar dalam hidupnya sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerjanya, mempraktekan ajaran-ajaran Injil.
·         Seorang anggota Ordo Fransiskan Sekulir juga selalu berusaha meniru semangat dan cara hidup St. Fransiskus dari Assisi, yang dengan hati riang mengikuti jejak Tuhan Yesus.
·         Karena itu, seperti St. Fransiskus, anggota Ordo Fransiskan Sekulir selalu akrab dengan Injil.

2.Dari mans asal-usul Ordo Fransiskan Sekulir dan siapa pendirinya?
·         Ordo Fransiskan Sekulir berasal dari St. Fransiskus dari Assisi. Dialah yang mendirikannya. Orang suci ini lahir di kota Assisi, Italia, tahun 1182 clan meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober (sore) 1226.
·         Pada waktu St. Fransiskus mendirikan ordonya, ada begitu banyak orang yang ingin mengikuti jejaknya. Tetapi tentu saja tidak semua bisa bergabung dengan Fransiskus. Misalnya orang-orang yang sudah berkeluarga atau orang-orang yang tidak dapat meninggalkan pekerjaannya.
·         Walaupun tidak dapat bergabung dengan Fransiskus, mereka tetap berusaha meminta bimbingan dan petunjuknya. Dengan senang hati St. Fransiskus menanggapinya dan ia membantu orang-orang itu dengan nasihat-nasihat yang berguna yang disampaikannya melalui kotbah, melalui surat-surat dan terutama melalui teladan hidupnya sendiri.
·         St. Fransiskus terutama mengajak mereka agar bertobat, meninggalkan dosa-dosa dan kembali kepada Allah. la juga mengajak mereka agar menghargai Injil, menghormati sakramen-sakramen, setia kepada Pimpinan Gereja dan terutama agar terus menerus berdoa dan memuliakan Allah dan mencintai dan bersaudara dengan siapapun juga.

3.Apa tujuan Ordo Fransiskan Sekulir clan apa tugas-tugas anggota-anggotanya?
·         Tujuan Ordo Fransiskan Sekulir ialah mengejar cita-cita dasar setiap orang Kristen, yaitu mengejar kesempurnaan injil.
·         Setiap orang kristen ingin berpegang pada Injil, ingin menjalankan perintah-perintah serta nasehat Yesus dalam InjilNya. Tetapi bagi pengikut Ordo Fransiskan Sekulir, yang mau dikejar bukan hanya itu. Yang ingin dicapai adalah hasil yang setinggi-tingginya yakni hidup menurut Injil itu seluruhnya.
·         Karena itu seorang anggota Ordo Fransiskan Sekulir tidak bisa lepas dari cara hidup seluruh pribadi Yesus Kristus yang termuat di dalam Injil tersebut, sebab begitulah yang dikehendaki St. Fransiskus.
·         Seorang anggota Ordo Fransiskan Sekulir  mesti berusaha "meniru Kristus", berusaha"menjadi seperti Kristus", berusaha untuk mencapai kesatuan dan persatuan yang mesra dengan Kristus", sehingga kata-kata St. Paulus: "bukan lagi aku, tetapi Kristuslah yang hidup dalam aku" (Gal 2:20)
·         Maka tugas setiap anggota ialah: mempelajari, merenungkan dan mempraktekkan Injil, agar dapat mengenal Yesus Kristus. Bile sudah dikenal, dengan sendirinya juga dicintai.

4.Siapa saiakah yang boleh menjadi anggota dan apa syarat-syaratnya?
·         Pada dasamya siapa saja boleh menjadi anggota, asalkan sudah dibaptis dan bersedia menghayati semangat Fransiskan.
·         Sejak zaman Fransiskus, ordo Awam selalu bersedia menerima siapapun juga, baik pria maupun wanita tanpa membedakan umur, pangkat atau asal-usul.
·         Tentu saja lebih bermanfaatlah, kalau dibagi menurut kelompok umur (kelompok anak­anak, ada kelompok remaja, kelompok muda-mudi, dan kelompok orang tua). Namun, pembagian tersebut adalah semata-mata untuk memudahkan pembicaraan, bukan untuk memisahkan anggota.
·         Tetapi tentu saja Ordo Fransiskan Sekulir  tidak dapat begitu saja menerima semua orang. Maka perlu ada masa perkenalan dan masa percobaan sebelum menjadi anggota resmi. Kalau temyata ia bersungguh-sungguh dan bersedia mengikuti acara-acara pembinaan, maka ia dapat menjadi anggota penuh.

5.Apakah setiap orang/berminat langsung dapat menjadi anggota? Bagaimana tahap-tahapnya?
·         Pendidikan formal anggota OFS tercatat sangat variatif yakni dari pendidikan SD hingga PT. Sedangkan karya-karya yang dimiliki oleh setiap anggota juga sangat variatif diantaranya : ibu rumah tangga, buruh rendahan, buruh pabrik, karyawan swasta dan negri dari tingkat bawah-menengah, dokter, dosen, petani, guru, wiraswasta, dan pensiunan
·         Sebelum menjadi anggota, seseorang biasanya diberi kesempatan untuk melihat situasi. la boleh mengikuti acara-acara umum, sebagai peninjau. Sila merasa cocok, ia dapat diterima sebagai "calon resmi". Masa peninjauan ini biasanya berlangsung paling kurang 6 bulan.
·         Setelah itu, mulailah tahap resmi, yaitu: Tahun Postulan, atau Tahap Inisiasi. Pada tahun ini, calon mulai dihitung sebagai anggota. Karena itu ia diterima dalam upacara sambil menerima salib Tau. Masa postulan berlangsung paling kurang satu tahun. Tahap kedua adalah tahap Novisiat: disebut juga tahap pembinaan intensip. Berlangsung paling kurang satu tahun. Tahap ketiga adalah tahap Profesi/Kaul Kekal. Selesai masa Novis anggota diijinkan mengucapkan kaul/pra setia/profesi. Baik untuk sementara / 3 tahun maupun profesi kekal. Jadi tidak semua orang yang berminat dengan sendirinya menjadi anggota. la harus "lulus" dan dianggap pantas oleh para pembina setempat.

6.Apakah ada suatu pedoman hidup atau peraturan khusus untuk Ordo Fransiskan Sekulir? Dan bagaimana pelaksanakannya?
·         Pedoman hidup Ordo Fransiskan Sekulir  adalah "Anggaran Dasar" (AD) yang disahkan oleh paus di Roma. Di dalam Anggaran Dasar itu ditentukan dasar-dasar utama yang harus menjiwai dan menjadi pedoman kehidupan mereka sebagai awam.
·         Selain Anggaran Dasar, ada Konstitusi umum. Konstitusi umum memberikan perincian lebih jauh atas apa yang termuat di dalam AD. Karena itu, Konstitusi umum tidak dapat dipisahkan dari AD.
·         Lalu, masih ada Statuta yang termuat ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk lebih terperinci mengenai kegiatan sehari-hari sesuai dengan keadaan setempat dan kedudukan para anggota.
·         Melihat hal-hal di atas, maka jelaslah bahwa ada hubungan erat antara AD, Konstitusi umum dan Statuta. Para anggota diharapkan mempelajarinya seksama dan sepenuh hati, agar cara hidupnya semakin hari semakin sesuai dengan yang diharapkan.

7.Apakah ada doa-doa khusus yang harus diucapkan setiap hari?
·         Sebagai orang kristen, setiap anggota Ordo Fransiskan Sekulir  tentu saja juga rajin berdoa. Bagi anggota ini ada macam-macam kemungkinan. Misalnya membaca dan merenungkan Kitab Suci, melakukan Doa Ofisi (lbadat Harian), berdoa rosario, mengucapkan doa-doa tertentu pada waktunya. Doa-doa tersebut dapat diatur bergiliran/bergantian, sesuai dengan waktu yang ada.
·         Tetapi yang sangat dianjurkan oleh Gereja adalah membaca serta merenungkan Kitab Suci secara tetap dan melakukan doa ofisi setiap hari, khususnya ibadat pagi dan ibadat sore.
·         Dalam doa-doanya, anggota Ordo Fransiskan Sekulir terutama harus memperhatikan hal-­hal berikut: memuji dan memuliakan Tuhan karna kasihNya lewat Yesus kristus dan Roh Kudus; meyembah dan bersyukur kepadaNya atas segala sesuatu yang telah kita terima setiap hari; mohon rahmat dan kasihNya bagi orang-orang yang telah meninggal.

8.Apakah seorang anggota Ordo Fransiskan Sekulir boleh menjadi anggota persekutuan awam lain dalam paroki, misalnya Legio Maria, Dewan paroki, Wanita katolik, Mudika dsb?
·         Tentu saja boleh. Dalam hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan Gereja atau paroki, para anggota Ordo Fransiskan Sekulir  justru diharapkan menjadi pelopor, sebab sebagai pengikut St. Fransiskus mereka adalah pelayan dan abdi Gereja/Umat.
·         Lain halnya kalau sebagai Ordo Fransiskan Sekulir sekaligus juga mau menjadi anggota ordo atau kongregasi lain. Untuk itu ada peraturannya.
·         Kalau dalam hal-hal yang biasa, misalnya menghias gereja, memimpin doa kelompok, mengajar agama, membantu pastor mengunjungi orang yang sakit dsb-maka tidak ada soal; malahan hal-hal itu sangat dianjurkan.

9.Apakah ada tanda pengenal khusus anggota Ordo Fransiskan Sekulir ?
·         Setiap ordo, tentu mempunyai tanda pengenal khusus. Jubah misalnya, adalah tanda pengenal khusus untuk para rohaniwan/wati.
·         Ordo Fransiskan Sekulir  juga mempunyai tanda pengenal khusus. Di beberapa Negara ada yang memakai jubah. Ada pula yang memakai salib Tau dan tali.
·         Di Indonesia, kita memakai salib Tau melambangkan pertobatan. Dan Salib Tau ini yang berbentuk T mempunyai kisah tersendiri dan dapat di baca pada Kitab Yehezkiel 8:1-11.

Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!" Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya. Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."   Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada
            di hadapan Bait Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota. Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati—waktu itu aku tinggal di belakang—aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?" Jawab-Nya kepadaku: "Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak, sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya. Karena itu Aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; kelakuan mereka akan Kutimpakan atas kepala mereka." Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya: "Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku."

10. Karya-Karyanya
·         Secara melembaga untuk OFS di Indonesia masih dalam rangka mencari bentuk. Sebagai contoh di Regio Irian mereka berkebun dan beternak, Regio Jawa sekolah dan karya-karya Kerasulan, Regio Sumatra dan NTT maupun Kalimantan dengan karya-karya Kerasulannya. Sedangkan secara individu seperti doa Offisi, mendoakan Pastor Paroki, dan Uskup-nya merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan. Didorong oleh semangat gereja San Damiano maka setiap anggota OFS harus aktif ambit bagian kegiatan di wilayah maupun di Parokinya.
·         Masih dimungkinkan karya-karya lain yang dilakukan di Singapura, Philipina dan negara-negara lain adalah : Rumah Sakit, Sekolah, Rumah Retret dan lain-lan.

11. Bagaimana Kisah Ordo Fransiskan Sekulir di kota Pontianak ?
·         Sejak tahun 1993 Propinsial Ordo Kapusin mengumpulkan sejumlah awam untuk memperkenal cara hidup ordo awam dengan semangat Fransiskan. Awalnya ada sekitar 80 orang awam bergabung. Namun dalam perjalanan, dengan berbagai alasan baik dari pihak 'pembina maupun anggota, yang datang dan pergi karena tugas, perpindahan, sakit dll. Anggota sempat hanya tinggal sepasang suami istri. Namun dalam pembentukan kedua yang diawali dengan retret pada tahun 1997 bergabunglah anggota baru sekitar 40 orang. Ini pun tidak mulus, anggota pelan-pelan berkurang karena mutasi tugas dan, perpindahan. Meskipun demikian, yang bertahan sampai tahun 2001 sekitar 11 orang yang tetap setia, sampai akhirnya mendapat pembinaan intensif dan lebih banyaknya kegiatan rutin, membuat anggota mulai semangat kembali. Bahkan sejak tahun 2005 anggota pelan-pelan bertambah dan setia. Akhirnya, Puji Tuhan sejak Tanggal 27 Juli 2008 lalu anggota Ordo Fransiskan Sekulir telah mengembangkan sayapnya menjadi 3 komunitas di kota Pontianak ini, Yakni Komunitas St. Conradus (di wilayah Kota Baru dan sekitamya), Komunitas Padre Pio (di wilayah Paroki St. Sesilia dan sekitamya), dan Komunitas St. Conradus (di wilayah Paroki St. Agustinus Sungau Raya dan sekitanya) yang sekarang diganti dengan Komunitas. St Ludovikus IX, Raja, Sedangkan Sta. Elisabeth Hongaria dipakai menjadi Nama Pelindung Regio Kalimantan. Dan Sekarang sedang dibentuk Komunitas di Wilayah Singkawang yang beranggotakan lebih dari 10 orang dan masih menginduk pada Komunitas St. Conradus. Dan masih banyak lagi Wilayah dan Daerah yang akan menjadi pembentukan embrio-embrio yang baru.
·         Meskipun telah dibagi dalam 3 komunitas, pertemuan rutin tetap dilaksanakan bersama-sama 2 kali sekali dalam sebulan, yakni pada minggu pertama dalam bulan di Paroki St. Sesilia pkl. 10.00 s/d pkl.­13.00. Dan Pertemuan rutin persaudaraan secara bergiliran dari rumah ke rumah anggota ordo, pada minggu ketiga dalam bulan, pkl. 10.00 s/d pkl. 13.00.
·         Sedangkan pada setiap hari Jumat pkl. 19.00 s/d pkl. 20.00 (selesai misa sore Jumat), kecuali Jumat pertama dalam bulan, ada pertemuan pelajaran bagi anggota inisiasi dan simpatisan. Untuk sementara pertemuan pelajaran bagi anggota inisiasi dan simpatisan di tiadakan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Anda berminat? Silahkan datang dan bergabunglah dengan kami. Tuhan pasti akan menyertai Anda dengan berkat-Nya! Selamat Datang ……………












SEKILAS TENTANG OFS


Tambahan:
OFS (Ordo Fransiskan Sekular)

          OFS adalah satu bagian dari Ordo Kaum Pentobat yang secara definitif berdiri pada tahun 1217 atas inisiatif kaum awam dan religius non Fransiskan yang ingin menghayati Injil secara murni dan konsekwen seturut semangat dan teladan St. Fansiskus Asisi. Hal ini dilatar belakangi oleh kecintaan mereka akan Gereja Katolik yang saat itu sedang mengalami goncangan karena berbagai penyimpangan kearah sekularisasi.
          Teladan St. Fransiskus dari Asisi ini ternyata sungguh memberikan semangat bagi banyak Umat untuk turut serta sehingga kelompok ini berkembang cukup pesat, melebihi Ordo Pertama. Kenyataan bahwa peranan kaum awam itu berhasil mengangkat kembali Citra Gereja Katolik, maka Gereja bersama abdinya St. Fransiskus Asisi memberikan restu dan berkat dengan memberikan pedoman serta Anggaran Dasar bagi Ordo ini.
          OFS (Ordo Fransiskan Sekular),seperti juga Ordo dan tarekat Fransiskan Religius lainnya merupakan satu keluarga besar yang lahir dari semangat yang sama, yaitu semangat Injil seturut teladan St. Fransiskus Asisi. Keluarga Fransiskan mewartakan Injil Kristus lebih dengan CARA HIDUP dari pada kerasulan umumnya. Setiap pengikut St. Fransiskus Asisi, termasuk OFS dituntut untuk senantiasa menghayati Persaudaraan Injili, hidup bersahaja dan sederhana, rendah hati, mencintai kelestariaan alam serta cinta akan kedamaiaan, dalam kesehariaannya di manapun mereka berada.

Keanggotaan dan syarat menjadi anggota OFS

          Hingga saat ini, setelah lebih kurang 850 tahun kehadiratnya, OFS telah beranggotakan sekitar satu juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia sejak dirintis pada tahun 1987 hingga kini sudah berjumlah sekitar 200 orang (data tahun 1995), diantaranya 70 orang akan mengikrarkan Kaul Seumur Hidup pada 17 November 1995 di Semarang.
          Yang dapat diterima sebagai anggota OFS adalah semua umat beriman Katolik, sekurang-kurangnya telah aktif sebagai warga Gereja selama tiga tahun dan sudah menerima Sakramen Krisma. Usia 18 tahun ke atas, pria maupun wanita. Boleh berkeluarga maupun lajang yang kesehariaannya tetap hidup di tengah masyarakat dan menekuni berbagai bidang karya kehidupan profan, serta mampu dan setia pada tugas panggilannya. Sebelum diterima sebagai anggota, para peminat terlebih dulu mengikuti tahap pengenalan selama 6 sampai 12 bulan.

Cara Pendampingan dan cara masuk ke dalam OFS

          Seseorang yang berminat tidak dengan sendirinya langsung diterima menjadi anggota. Sebelum diterima sebagai anggota, seorang peminat terlebih dahulu mengikuti masa pengenalan selama 6 sampai 12 bulan aktif. Pada tahap ini, calon diberikan kesempatan untuk mengenal panggilannya dalam Gereja dengan lebih terang dan memeriksa apakah CARA HIDUP Fransiskan sesuai dengan dirinya. Setelah itu calon mengajukan permohonan tertulis kepada Dewan OFS setempat untuk selanjutnya menjalani pembinaan intensif yang disebut Masa Postulat (Persiapan).
          Masa POSTULAT berlangsung secara bersama selama 12 bulan atau lebih sesuai dengan kesiapan masing-masing anggota. Pada masa ini, anggota dibimbing dan diarahkan untuk mengenal sejarah, tujuan, cara hidup serta keadaan OFS termasuk didalamnya keluarga besar Fransiskan. Bila anggota sudah merasa siap, maka ia dapat mengajukan permohonan ke tahap berikut kepada Dewan setempat. Dewan berkewajiban menentukan permohonan tersebut diterima atau belum, setelah berkonsultasi dengan pembina / pendamping rohani.
          Masa Novisiat ( Masa Selektif) berlangsung selama 1 tahun. Tahap ini dimaksud untuk menghantar anggota ke dalam Hidup Injili Fransiskan melalui instruksi tentang Anggaran Dasar dan Spiritualitas Ordo serta aktifitas persaudaraannya. Pada Akhir Novisiat ini, setiap anggota diharapkan sudah mampu menyatakan dirinya untuk melaksanakan panggilan Fransiskan dengan mengucapkan PRASETYA atau KAUL Sementara. Untuk itu juga, yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan pada Dewan.
          Permohonan KAUL KEKAL (Seumur Hidup) akan diterimakan setelah sekurangnya 3 tahun Kaul Sementara.

Hubungan Kekeluargaan Fransiskan

          Sampai sekarang jumlah anggota Ordo yang tergabung dalam keluarga besar Fransiskan merupakan yang terbesar di dunia dibandingkan Ordo lainnya. Perkembangan cukup pesat dalam Ordo justru sangat didukung oleh keberadaan OFS yang jumlahnya masih ada puluhan tarekat religius yang juga melihat St. Fransiskus Asisi sebagai Bapa Rohani mereka.
          Keluarga Besar Ordo Fransiskan terdiri dari:
1.                       Ordo Pertama Pria,
   berkembang mulai tahun 1209 yang kemudian mengembangkan diri menjadi 3 persaudaraan, yaitu:
a)         OFM Obsevant (OFM) tahun 1517.
b)         OFM Conventual.
c)         OFM Cap tahun 1528.
2.                       Ordo Kedua Santa Clara dari Asisi, berkembang sejak tahun 1211.
3.                       Ordo Ketiga, mulai berkembang tahun 1210, terdiri dari:
a)         Reguler: Untuk Pria/Wanita yang hidup dalam tarekat Religius.
b)         Sekular:  Untuk Kaum Awam Pria/Wanita non Biarawan/wati.

Info lebih lanjut bisa di lihat pada:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar