ST FRANSISKUS ASSISI DAN NONA KEMISKINAN
dikutip dari Sacrum Commercium [= Percakapan Suci]
Sementara mereka bergegas mencapai puncak dengan langkah ringan,
lihatlah Nona Kemiskinan, berdiri di puncak bukit. Ia tercengang melihat
mereka mendaki dengan kekuatan begitu rupa hingga nyaris terbang.
"Sudah begitu lama aku tidak melihat orang begitu bebas dari segala
beban." Dan demikianlah Nona Kemiskinan menyambut mereka dengan banyak
berkat. "Katakanlah Saudara-saudara, apakah gerangan alasan kedatangan
kalian kemari dan mengapakah kalian datang dengan begitu bergegas dari
lembah derita ke bukit terang?" Mereka menjawab, "Kami rindu menjadi
abdi-abdi Allah sebab Ia adalah Raja Mulia. Jadi, berlutut di hadapanmu,
kami dengan rendah hati mohon kepadamu untuk sudi tinggal bersama kami
dan menjadi pembimbing jalan kami kepada
Raja Mulia, sebagaimana engkau bilamana fajar datang dari puncak bukit
mengunjungi mereka yang duduk dalam kegelapan dan dalam bayang-bayang
kematian."
"Kiranya kita tiada menghendaki yang lain
kiranya kita tiada merindukan yang lain
kiranya tiada yang lain yang menyenangkan dan membahagiakan kita
selain dari Pencipta dan Penebus dan Juruselamat kita,
Satu-satunya Allah yang Benar, yang adalah Kepenuhan yang Baik,
segala yang baik, setiap yang baik, Allah yang benar dan mahatinggi;
kiranya tiada yang menghalangi kita,
tiada yang memisahkan kita ataupun tiada yang merintangi kita." ~ St Fransiskus
sumber: indocell.net/yesaya
ST FRANSISKUS ASSISI DAN NONA KEMISKINAN
dikutip dari Sacrum Commercium [= Percakapan Suci]
dikutip dari Sacrum Commercium [= Percakapan Suci]
Sementara mereka bergegas mencapai puncak dengan langkah ringan, lihatlah Nona Kemiskinan, berdiri di puncak bukit. Ia tercengang melihat mereka mendaki dengan kekuatan begitu rupa hingga nyaris terbang. "Sudah begitu lama aku tidak melihat orang begitu bebas dari segala beban." Dan demikianlah Nona Kemiskinan menyambut mereka dengan banyak berkat. "Katakanlah Saudara-saudara, apakah gerangan alasan kedatangan kalian kemari dan mengapakah kalian datang dengan begitu bergegas dari lembah derita ke bukit terang?" Mereka menjawab, "Kami rindu menjadi abdi-abdi Allah sebab Ia adalah Raja Mulia. Jadi, berlutut di hadapanmu, kami dengan rendah hati mohon kepadamu untuk sudi tinggal bersama kami dan menjadi pembimbing jalan kami kepada Raja Mulia, sebagaimana engkau bilamana fajar datang dari puncak bukit mengunjungi mereka yang duduk dalam kegelapan dan dalam bayang-bayang kematian."
"Kiranya kita tiada menghendaki yang lain
kiranya kita tiada merindukan yang lain
kiranya tiada yang lain yang menyenangkan dan membahagiakan kita
selain dari Pencipta dan Penebus dan Juruselamat kita,
Satu-satunya Allah yang Benar, yang adalah Kepenuhan yang Baik,
segala yang baik, setiap yang baik, Allah yang benar dan mahatinggi;
kiranya tiada yang menghalangi kita,
tiada yang memisahkan kita ataupun tiada yang merintangi kita." ~ St Fransiskus
sumber: indocell.net/yesaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar