Doa Angelus
Sebagian
besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan
serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal
dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan” Angelus didaraskan pada
jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari
kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”.
Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan
menyampaikan kabar kepada Maria.
Doa Angelus mungkin adalah suatu
cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau
Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota
komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat
menghafalkan doanya.
Doa Angelus sudah dimulai sejak
tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa
ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII
yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.
Paus Pius V dalam tahun 1571
memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang
ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk
menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati
sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa
Inkarnasi.
Di Italia, Doa Kemuliaan
ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal
Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.
Paus Yohanes XXIII dalam
catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari
menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam
menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu
dengan bumi.
Paus Paulus VI dalam ensiklik
“Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap
mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.” Paus Yohanes Paulus II
menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya
sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa
perdamaian dan misteri Paska.
Banyak keluarga Katolik dengan
setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di
Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng
Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk
sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti
dengan Doa Ratu Surga.
Dalam Doa Angelus, biasanya satu
orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan
tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?
Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.
Beginilah doanya:
DOA RATU SURGA
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan
sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah
tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa
ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.
Salam Maria ....
Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.
Salam Maria ....
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Ya Allah, karena kabar malaikat
kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia;
curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan
salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah
Tuhan, pengantara kami. Amin.
DOA RATU SURGA (Dalam Masa Paskah)
Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!
Ya Allah, Engkau telah
menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus
Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan
kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami.
Amin. (sumber:www.indocell.net/yesaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar